Jakarta, Gatra.com - Impelementasi Kurikulum Merdeka dinilai berperan baik dalam membentuk pelajar. Apalagi menurut Senior Director Putera Sampoerna Foundation (PSF), Elan Merdy, kurikulum teranyar ini memiliki filosofi serupa dengan kurikulum global.
Hal itu yang membuat Elan percaya, antara kurikulum merdeka dengan kurikulum yang ada di dunia tidak akan terlampau sulit untuk diintegrasikan. Terbukti, PSF pun kini telah mensinergikan kedua kurikulum tersebut kepada satuan pendidikan yang berada dibawah naungannya.
“Justru ada sebuah kelebihan dimana kurikulum merdeka dan kurikulum asing punya ruang yang saling mengisi. Kita tekankan pula bagaimana mengisi perkembangan zaman tanpa melupakan akar budaya kita," kata Elan Merdy di di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu (15/5). silam.
Yang juga dilihat Elan adalah bagaimana implementasi kurikulum merdeka dapat membentuk nilai-nilai dalam diri pelajar. Misalnya saja nilai gotong royong, mandiri, memiliki kreativitas, dan baik dalam berpikir kritis. Hal tersebut sangat relevan dengan berjalannya kurikulum asing.
"Filosofinya sama, namun kita melihat lagi cara mengajarnya, ini yang kita terapkan pembelajaran yang berdiferensiasi," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Temu Ismail mengatakan, keterkaitan antara kurikulum merdeka dan kurikulum internasional memang didorong untuk hadir sejak pertama ide kurikulum merdeka tersebut dimunculkan.
Pengintegrasian dua kurikulum sebagaimana yang dilakukan PSD, menurut Temu, menjadi bukti bahwa tujuan keselarasan pembelajaran antara dunia pendidikan dalam negeri dan luar negeri pun telah sukses dihadirkan.
"Yang dilakukan PSF sejalan dengan visi misi Kurikulum Merdeka. Hal Ini menjadi motor dan praktik baik yang mungkin bisa kita dorong untuk sekolah-sekolah yang khususnya menggunakan Kurikulum Merdeka itu bisa mencontoh atau mengadopsi program pembelajarannya," tegas Temu.