Home Pendidikan Makin Lincah Tumbuhkan Wirausaha dari Vokasi

Makin Lincah Tumbuhkan Wirausaha dari Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Dua orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tengah asyik berbincang di hadapan ponsel pintar mereka. Bersahutan, mereka menunjukan beragam botol minuman mulai dari Jamu, Kopi, hingga Teh.

“Halo guys, ini ada minuman yang enak, sehat, dan berkhasiat karya teman-teman sekolah SMK loh. Ayo cek IG (instagram) nya,” kata dua orang siswa yang tengah berjualan secara virtual tersebut.

Dua orang siswa tersebut, ternyata tengah melakukan siaran langsung lewat media sosial TikTok. Aktivitas yang dilakukan para siswa SMK Wikrama Bogor vokasi ini merupakan bagian dari upaya menjajakan produk-produk karya satuan pendidikan vokasi di kegiatan pameran bisnis Inabuyer B2B2G 2024. Berbeda dengan produk yang dibawa oleh sekolah vokasi lain, para siswa SMK membawa keunikan produk yang dipamerkan, karena berupa produk jasa.

Siswa SMK Wikrama bernama Muhammad Rizky Ramadhan bercerita, pemasaran digital memang menjadi salah satu keilmuan yang menjadi unggulan di sekolah yang berdiri sejak 1996 ini. Dengan perkembangan teknologi di era saat ini, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang cakap akan digital pun merambah ke lingkup pemasaran.

Aktivitas berjualan, kini tengah bergantung pada kemampuan SDM dalam memanfaatkan kemajuan teknologi. SMK Wikrama, sambung Rizky, paham betul bahwa angin perubahan tersebut. Sehingga sejak 5 tahun lalu, jurusan Digital Marketing dihadirkan.

Bukan cuma pembelajaran di kelas, dalam jurusan ini pula, para siswa sudah diberikan proyek riil. Atas kerja sama dengan dunia industri, para siswa diserahkan langsung aktivitas pemasaran digital milik industri tersebut, mulai dari perencanaan konten, pembuatan konten, pemasaran dan sebagainya.

Insentif pendapatan yang diperoleh dari kerja sama tersebut, diceritakan Rizky, diberikan kepada pihak sekolah dan siswa yang diembankan tugas tersebut. “Jadi sambil sekolah, kami juga belajar berpenghasilan. Kami juga lebih tahu bagaimana cara kerja industri lebih dalam,” kata Rizky saat ditemui dalam pameran di Jakarta, Jumat (17/5) lalu.

Telah banyak juga pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang mengkolaborasikan kegiatan pemasaran mereka dengan SMK Wikrama. Sebut saja yang teranyar, Universitas Ibnu Chaldun yang menggunakan jasa para siswa vokasi tersebut untuk menangani proyek pemasaran melalui media sosial mereka.

Salah satu yang disyukuri oleh Rizky dan rekan sejawatnya terhadap perkembangan pendidikan vokasi belakangan ini adalah mulai banyaknya pihak pengajar industri yang urun rembuk hadir dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Mulai dari tenaga ahli industri hingga alumni-alumni dihadirkan guna memberikan pembekalan dan pengetahuan tentang pola kerja dalam ekosistem industri nantinya. Dengan begitu, Rizky pun menilai para siswa lebih mudah mencerna dan memahami apa saja yang dibutuhkan dan dimau oleh industri terhadap lulusan SMK nantinya.

“Tiap satu semester itu ada pengajar dari industri. Dari situ pun kita tahu apa yang dibutuhkan, apa yang sedang tren, dan apa yang tengah dikembangkan oleh industri kedepan,” tutur dia.

Jika SMK Wikrama menarik perhatian dengan pameran layanan jasanya, salah satu peragaan yang juga menarik banyak mata dalam pameran bisnis Inabuyer B2B2G 2024 adalah karya hasil para siswa SMK Negeri 32 Jakarta. Sekolah vokasi yang berada di ibukota ini, memiliki produk unggulan berupa karya busana dan aksesoris rumah tangga.

Salah satu siswa SMKN 32 Jakarta yang hadir di lokasi, Rahmatus Salamah menuturkan, kompetensi tata busana memang menjadi kompetensi yang selama ini coba dikedepankan oleh sekolahnya. Dalam pameran ini misalnya, Rahma menunjukan beberapa karya tata busana rumah tangga seperti Pouch, sarung bantal, dan beberapa produk fesyen yang merupakan karya tangan talenta vokasi di sekolah tersebut.

“Karya rumah tangga ini memang menjadi keunggulan yang telah lama didorong oleh SMK. Beberapa yang dipamerkan disini menjadi karya-karya para siswa,” ujar siswa kelas 10 Jurusan Tata Busana.

Beberapa karya yang dipamerkan dalam kegiatan di SMESCO tersebut, mengusung tema budaya kota Jakarta. Dalam karya tata busana tersebut, selain mengusung tenun ala budaya betawi, juga direpresentasikan budaya Jakarta seperti ondel-ondel dan tari topeng.

Diceritakan Rahma, karya-karya yang digagas siswa ini juga imbas dari kesempatan yang diberikan oleh sekolah untuk mengeksplorasi ide dan gagasan siswa. Pintu kesempatan itu terbuka, karena pola pembelajaran vokasional di sekolah kini makin fleksibel dengan mengedepankan kebutuhan industri sebagai ide utama.

Misalnya saja, beberapa kerja sama dengan industri dihadirkan SMKN 32 Jakarta. Teranyar, salah satunya dengan mengembangkan bisnis dan SDM tata busana yang dijalin dengan industri BT Batik Trusmi. Selain itu, kesempatan untuk diajar langsung oleh praktisi industri membuka kesempatan siswa untuk lebih mengenal bagaimana lingkup kerja industri lebih jauh.

“Harapannya, dari sini pun kita jadi lebih tahu bagaimana cara kerja industri. Mungkin kedepannya itu menjadi bekal kita saat punya brand atau toko sendiri ketika sudah lulus,” kata dia.

22