Jakarta, Gatra.com - Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menjamin bahwa setiap mahasiswa berhak mendapatkan akses pendidikan tinggi di Indonesia. Jika mahasiswa tersebut memiliki kemampuan akademik baik, maka yang bersangkutan pun akan memperoleh kesempatan menempuh pendidikan di PTN.

Hal tersebut sekaligus menegaskan komitmen PTN untuk membuka akses pendidikan di tengah isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang selama beberapa waktu belakangan menimbulkan kecemasan di kalangan mahasiswa dan orang tua.

Ketua MRPTNI, Ganefri menegaskan, pihak perguruan tinggi tetap akan memperjuangkan kondisi mahasiswa untuk berkuliah tanpa terkendala dengan besaran UKT di setiap PTN.

"MRPTNI memberi jaminan kepada seluruh mahasiswa Indonesia yang terindikasi memiliki kemampuan akademik baik, akan memperoleh kesempatan menempuh pendidikan di PTN seluruh Indonesia," kata Ganefri dalam keterangan tertulis, Senin (20/5).

Lebih jauh, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) ini juga menegaskan bahwa akses pendidikan yang terjangkau juga telah dilakukan melalui skema UKT berkeadilan. Rentang kategori pembiayaan pendidikan pun dihadirkan guna mengakomodir mahasiswa baik yang mampu dan tidak mampu untuk tetap mendapat porsi pembiayaan yang sesuai.

"Rentang kategori UKT pun hadir dan telah melalui penambahan beberapa kategori yang disesuaikan dengan kemampuan berbagai lapisan masyarakat," jelas dia.

Disamping itu, Ganefri juga mengatakan bahwa penyesuaian kategori dalam UKT sebagaimana yang dihadirkan di tahun ini bukan menjadi bentuk dari kenaikan UKT di PTN. Ia menegaskan, penambahan kategori biaya UKT dihadirkan guna menyeimbangkan antara besaran Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di PTN.

"Dampaknya akan hadir dalam bentuk partisipasi atau gotong royong masyarakat yang lebih luas dalam pembiayaan pendidikan. Tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing,"