Home Gaya Hidup Kementan dan Komisi IV DPR Laksanakan Bimtek, Demi Tingkatkan Kompetensi Digital Petani

Kementan dan Komisi IV DPR Laksanakan Bimtek, Demi Tingkatkan Kompetensi Digital Petani

Jakarta, Gatra.com – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh yang merupakan sinergi antara Kementan bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI.

Hal ini senada dengan arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengatakan, pertanian membutuhkan SDM-SDM berkualitas agar tidak tertinggal dari negara lain. Selain itu, pertanian adalah sektor penting yang harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh. Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi dalam keterangan yang diterima, Selasa (21/5/2024).

Berkaitan dengan hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh di Kalimantan Barat (Kalbar) di wilayah Kabupaten yang terlaksana berkat kerjasama dengan Komisi IV DPR RI.

Digelar di Ruang Pertemuan Hotel Pantura Jaya Sambas, Kamis, (16/05/2024), dihadiri oleh anggota Komisi IV DPR-RI Daniel Johan, Budi Santoso selaku Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Zainal Abidin sebagai Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sambas, serta narasumber dari Akademisi yaitu Dosen Universitas Pakuan Bogor, Hamzah Bustomi.

Bimtek ini diikuti oleh beberapa petani dan penyuluh yang ada di Kabupaten Sambas dengan jumlah 80 orang. Adapun tema bimtek adalah, “Peluang Bisnis Pertanian Dengan Memanfaatkan Digitalisasi Pertanian”.

Mengawali kegiatan, Kepala SMK-PP N Banjarbaru, memaparkan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan petani khususnya terkait teknologi digital.

“Sekarang sudah melewati 4.0 dan sekarang sudah pada 5.0, para petani diharapkan bisa memanfaatkan teknologi yang tersedia dan berbudiaya menggunakan system smart farming, serta memanfaatkan gadget untuk mengontrol dan mendukung kegiatan berbudidaya seperti aplikasi cuaca, aplikasi pemasaran/marketplace, dokter tani, dan lain lain yang mendukung kegiatan budidaya”, papar Budi.

“Harapannya akan terjadi efisiensi biaya dan meningkatkan produksi, terlebih lagi kedepan keperluan pangan di IKN tidak mungkin bisa disupplay oleh Kalimantan Timur sendiri, namun ini menjadi peluang bagi provinsi penyangga di Kalimantan Raya,” pungkas Budi.

Daniel Johan yang melalui sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa kehadiran petani ini adalah niat dan kesungguhan bapak ibu untuk mau menjadi maju dan berkembang dalam hal pertanian. Dan juga kami sampaikan terimakasih kepada BPPSDMP Kementerian Pertanian yang dalam hal ini bimtek dapat terselenggara.

“Kegiatan bimbingan teknis yang kami inisiasi ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena salah satu tujuan bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM kita baik itu petani maupun penyuluhnya”, terang Daniel Johan.

Lanjut Anggota DPR RI ini, “Harapannya akan berdampak pada peningkatan produksi dan penghasilan, melalui upaya yang dilakukan seperti perbaikan cara berbudidaya maupun melakukan inovasi pengolahan hasil pertanian sehingga produk tidak hanya dijual sebagai bahan mentah namun menjadi produk yang sudah diolah dan memiliki add value yang tinggi dan dipasarkan melalui platform digital, harapannya adalah kesejahteraan petani akan meningkat,” tambahnya.

“Adanya disrupsi pertanian, bahwa beberapa kegiatan pertanian sekarang sudah tergantikan teknologi. Banyak orang, namun bisa dilakukan dengan mesin yang mampu dengan hanya berapa jam untuk mengolah luasan lahan pertanian, kemudian alat pemanen padi dan lain-lain. Hal ini harus diadopsi oleh para petani kita, khususnya petani millennial. Karena dengan teknologi para petai bisa menghemat biaya dan bisa memangkas rantai pasar dengan berbagai platform aplikasi yang ada di gadget,” pungkasnya.

Di momen ini Zainal Abidin mewakili dari Pemerintah Kabupaten Sambas mengucapkan terimakasih atas beberapa bantuan untuk petani di Kabupaten Sambas, yaitu berupa Alsintan maupun bentuk peningkatan Kapasitas SDM seperti Bimtek saat ini.

“Kegiatan ini sangat penting bagi kami khususnya para petani untuk bisa meningkatkan kapasitas pengetahuan dan Keterampilannya terkait teknologi digital pada pertanian, sehingga bisa meningkatkan produksi dan mendorong berbagai komoditi untuk masuk pasar ekspor, karena seperti yang diketahui bersama, Kabupaten Sambas berbatasan langsung dengan Negara Malaysia,” ucapnya.

30