Home Politik Belum Punya Calon, Koalisi PDIP-PKS Dipertanyakan

Belum Punya Calon, Koalisi PDIP-PKS Dipertanyakan

Karanganyar, Gatra.com - Formulir lamaran cabup cawabup Karanganyar tak kunjung dikembalikan PKS hingga jadwal penjaringan di PDI Perjuangan ditutup. PKS beralasan belum punya nama calon tunggal yang disepakati secara internal.

Sekretaris DPD PKS Karanganyar, Darwanto mengatakan tiga calon bupati wakil bupati muncul di bursa internal. Yakni Anggota DPR RI Wisnu Wijaya, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso dan Hadiasri Widiasari, istri mendiang mantan wakil bupati Karanganyar Rohadi Widodo. PKS mengambil formulir di tim penjaringan DPC PDIP Karanganyar pada Selasa (7/5). Namun hingga penutupan pendaftaran pada 27 Mei 2024, PKS tak mengembalikannya. Darwanto menyebut sedianya akan mengembalikan berkas lamaran cawabup namun internal PKS belum menentukan satu dari tiga nama yang muncul tersebut.

"Time line antar parpol tidak sama. DPP dan DPW PKS belum selesai mengerucutkan nama. Deadline di DPW 5 Juni untuk menentukan calon bupati/walikota dan gubernur. Sampai PDIP Karanganyar sudah tutup penjaringannya, kita belum selesai," katanya, Rabu (29/5).

Ia memastikan PKS serius menjalin komunikasi politik dengan PDIP untuk memenangkan Pilkada serentak 2024. Itu dibuktikannya dengan paling awal mengambil formulir pendaftaran. Langkah ini juga mematahkan stigma PKS mustahil bermitra koalisi dengan PDI Perjuangan.

Penentuan calon PKS untuk Pilbup Karanganyar dipastikannya berdasar pertimbangan format koalisi mulai pusat dan Pilgub Jateng. Darwanto menyebut PKS tak semata-mata menghabiskan energinya menentukan calon. Namun lebih menyiapkan mesin partainya dalam pertarungan politik.

"PKS tak semata-mata figuritas. Tapi mesin partai. Ketika memenangkan pak Rohadi Widodo (almarhum wakil bupati Karanganyar), mesin partainya sama," katanya.

Meski hanya memiliki lima kursi di legislatif alias tak bisa mandiri mencalonkan bupati wakil bupati, namun PKS Karanganyar optimistis memiliki bargaining position kuat.

"Posisi PKS berada di tengah. Bisa ke kanan maupun ke kiri (koalisi ke Golkar maupun PDIP)," katanya.

210