Home Ekonomi ICEF 2024, Kepala LKPP Ajak Pelaku Usaha Naik Kelas Lewat E-Katalog

ICEF 2024, Kepala LKPP Ajak Pelaku Usaha Naik Kelas Lewat E-Katalog

Jakarta, Gatra.com - Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi membuka gelaran Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) 2024 yang diselenggarakan di JIEXPO, Jakarta pada 29-31 Mei 2024.

Hendrar mengatakan, kehadiran ICEF 2024 menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk naik kelas terlebih dengan adanya e-katalogue versi 6.0, platform daring buatan LKPP yang mempertemukan antara para pelaku usaha dan jasa lokal dengan user dari pihak pemerintah.

“ICEF 2024 menjadi momentum bagi para pelaku usaha dalam negeri untuk naik kelas lewat katalog elektronik. Ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menekankan pembelian produk dan jasa dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa pemerintah sehingga produk lokal dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.” jelas Hendrar Prihadi dalam keterangannya, Kamis (30/5).

ICEF kali ini menghadirkan sekitar 82 peserta pameran dari berbagai sektor bisnis, mulai dari sektor kesehatan, teknologi informasi, fashion, perkapalan, kendaraan, elektronik, alat kantor, tekstil, makanan dan minuman, internet provider, road sweeper, logistic, alat berat, cartridge toner, infrastruktur dan bangunan serta manufacturing.

Hendrar mengatakan Pemerintah Indonesia mengalokasikan total anggaran untuk pengadaan barang dan jasa pada 2024 sebesar Rp1226 Triliun.

Dengan target 95 persen pengadaan barang dan jasa dikuasai oleh produk dalam negeri, perputaran ekonomi para pelaku usaha lokal berpotensi mengalami pertumbuhan.

Melalui fitur baru baru E-Katalog versi 6, pengguna akan lebih cepat menemukan informasi produk yang dibutuhkan, melakukan pembayaran dan memonitor proses transaksi yang sedang berjalan.

Bahkan ada fitur audit semacam alarm yang menginformasikan histori transaksi yang telah berjalan. Dari fitur ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya praktek KKN.

Hendrar Prihadi juga mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mematangkan RUU Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang memberikan peluang besar terutama pelaku usaha mikro, kecil dan koperasi (UMK-K) dalam proses pengadaan barang dan jasa.

"Fokus utama dari RUU tersebut adalah memperkuat penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi (UMK-K),” tambahnya.

Besarnya potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari pengadaan barang dan jasa pemerintah juga turut dimanfaatkan oleh Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) yang terdiri dari para pelaku usaha di bidang UMKM, catering, restoran, makanan kemasan hingga grab and go food.

Dengan memamerkan 17 jenama dari berbagai daerah di Indonesia, APJI berharap berperan dalam mempromosikan produk-produk di bidang kuliner lewat e-catalogue kepada berbagai instansi pemerintahan.

Imago, produk madu asal Bogor yang merupakan official merchandise Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2019 menjadi salah satu jenama yang dipamerkan oleh APJI.

Sejauh ini, Imago telah mendapatkan user berupa Kementerian Perindustrian melalui transaksi di E-Katalog.

“Kami berharap ICEF 2024 memudahkan kami dalam mendapatkan pembelian dari beberapa kementerian dan dinas pemerintahan dan transaksi melalui E-Katalog sebesar Rp100 juta sepanjang tahun ini.” papar founder Imago, Henry Hidayat.

Ketua Pelaksana I ICEF 2024 Kukrit Suryo Wicaksono menyampaikan optimismenya bahwa gelaran ICEF tahun ini mampu mencapai target transaksi lebih besar dari tahun sebelumnya.

Pada pelaksanaan pertama, ICEF 2023 berhasil membukukan transaksi sebesar Rp22 triliun.

“Dengan sosialisasi yang gencar ke seluruh anggota Kadin, kami optimis pelaku usaha bisa mengoptimalkan penggunaan E-Katalog. Apalagi kami juga mendapatkan pendampingan teknis yang intensif dari LKPP,”tutur Kukrit.

82