Home Pendidikan Sekolah Vokasi Jadi Wadah Tumbuhkan Ekosistem Industri Gim Tanah Air

Sekolah Vokasi Jadi Wadah Tumbuhkan Ekosistem Industri Gim Tanah Air

Jakarta, Gatra.com - Pertumbuhan industri gim Indonesia coba dipantik melalui pendidikan vokasi. Bukan hanya sekedar berkecimpung, nantinya siswa vokasi pun diharapkan bisa bekerja secara profesional dalam industri tersebut. Atas upaya itu, Ditjen Pendidikan Vokasi mendukung kolaborasi lewat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Gamecomm Indonesia Network dengan 50 SMK.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menyebut, kerja sama yang dijalin merupakan bentuk pemaksimalan manfaat kehadiran industri gim di sekolah-sekolah vokasi. Menurut Kiki, kehadiran industri gim di sekolah sangat penting guna mengenalkan lebih jauh industri tersebut kepada masyarakat sekolah, mulai dari kepala sekolah hingga siswa. Apalagi ia mengakui dalam masyarakat, ekosistem gim masih belum familiar dan dianggap hanya menyoal pada aktivitas bermain-main.

“Dari duduk 10 menit semeja saja, saya ketemu banyak istilah baru di industri gim. Inspirasi tentang ekosistem industri gim ini harus memperkaya kurikulum,” kata Kiki dalam peresmian PKS di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (3/6).

Namun yang ditekankan Kiki kepada para satuan pendidikan vokasi, kerja sama ini bukan hanya sekadar menghasilkan atau mencetak atau lulusan yang kompeten. Namun yang terpenting, sekolah vokasi mampu mendidik siswa Indonesia untuk jadi lebih produktif dan mandiri.

“Kita sedang berdiri untuk memampukan anak muda menghadapi masa depan apapun yang depan mereka hadapi. Tugas kami, memfasilitasi pengembangan berbagai ekosistem apapun, termasuk ekosistem industri game,” paparnya.

Kiki juga menyebut, penyiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi bentuk komitmen agar Indonesia tak lagi hanya menjadi pengguna dari gim, namun juga harus sudah bergerak untuk menjadi pengembang.

Tugas sektor pendidikan vokasi, adalah mendidik generasi muda agar mampu berkontribusi positif dalam bekerja dan berkarir di industri gim ini. Untuk itu, Kiki pun meminta sekolah orasi untuk tidak hanya memastikan kesiapan pembelajaran, namun juga menyiapkan kompetensi guru.

“Kesiapan juga bukan hanya sekolahnya saja, tapi gurunya juga. Karena tingkat minat siswa di industri gim ini cukup baik,” papar dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Gamecomm Indonesia Networks, Sere Kalina Florencia, mengatakan bahwa sebagai industri yang terus berkembang, industri gim di Indonesia kesulitan untuk mencari SDM yang sesuai. Oleh karena itu, pihaknya mengaku sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan dalam kerja sama tersebut.

“Kami sudah menyiapkan serangkaian program dan berharap kerja sama ini adalah langkah awal dan berkelanjutan untuk menyiapkan SDM untuk industri gim, baik skala nasional maupun internasional,” kata Sere.

37