Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengaku telah melapor kepada Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri terkait agenda pemeriksaan dirinya di Polda Metro Jaya.

“Sudah, saya melaporkan kepada Beliau,” ungkap Hasto kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).

Lebih lanjut, dia mengatakan, respons Megawati adalah memintanya menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang taat pada hukum.

“Jalankan kewajiban sebagai warga negara yang taat pada hukum, karena PDIP selalu mengajarkan kader-kadernya tentang pentingnya supremasi hukum,” kata Hasto.

Untuk diketahui, Hasto hari ini memenuhi panggilan penyelidik Polda Metro Jaya mengenai dugaan tindak pidana penghasutan dan atau menyebarkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang membuat pemberitaan bohong, sehingga menimbulkan kerusuhan di masyarakat. Dia diperiksa selama dua jam, dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

Adapun, Hasto diketahui dilaporkan oleh dua orang bernama Hendra dan Bayu Setiawan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Hasto mengaku tidak mengenal kedua pelapor tersebut.

“Sebagai Sekjen Parpol, yakni PDI Perjuangan, kami selalu menyuarakan tertib hukum, membangun budaya hukum, apalagi kita sebagai negara dengan ideologi Pancasila. Di mana falsafah tentang kemanusiaan tentang keadilan sosial itu mendasari seluruh upaya-upaya dalam membangun supremasi hukum itu,” ujar Hasto.

Lebih jauh, bagi Hasto sebagai kader partai, hal ini adalah suatu ritual kehidupan politik seorang kader yang harus berani menegakkan hukum dan berani menyuarakan kebenaran.

“Dan legacy yang dibangun oleh Bung Karno, Bu Megawati Soekarnoputri adalah legacy agar rakyat bisa bersuara bisa menyampaikan pendapatnya,” tuturnya.