Sorong, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyerahkan bantuan pendidikan berupa beasiswa bagi pengajar di Papua, melalui skema kerja sama dengan tiga universitas, yaitu Universitas Cendrawasih Jayapura, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Jayapura, dan IAIN Sorong.
Penyerahan Beasiswa untuk Guru di Papua yang disaksikan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin dan dihadiri Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., dihelat di Aston Sorong Hotel and Conference Centre, Sorong, pada Rabu (5/6).
“Saya menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS yang menaruh perhatian besar memberikan beasiswa, terutama anak-anak kita, putra-putri mahasiswa kita di Papua,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Menurut Wapres, kalau Indonesia ingin maju dan menuju generasi emas, kuncinya terletak pada sumber daya manusia (SDM). Katanya, Indonesia harus bisa menyediakan SDM yang andal, cerdas, tangguh dan memiliki daya saing.
“Untuk menciptakan SDM yang mumpuni itu memang kuncinya ada pada guru. Kalau tidak ada guru, tidak bisa, guru kita masih kurang, apalagi di Papua,” katanya.
Wapres mengatakan, banyak guru yang didatangkan dari luar, tetapi tidak bertahan lama di Papua, karena itu, memang harus dididik orang yang sudah ada di Papua.
“Oleh karena itu, penyediaan guru di Papua menjadi sangat penting. Beasiswa dari BAZNAS ini memberikan semacam dorongan kepada anak-anak kita nanti bisa menjadi guru,” ucap Wapres.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menambahkan, program bantuan pendidikan dari BAZNAS tersebut merupakan upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik di Papua.
“Hari ini kita mendapatkan amanah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari jumlah mahasiswa maupun universitas. Tiga universitas yang saat ini sudah bermitra dengan BAZNAS itu adalah Universitas Cendrawasih Jayapura, IAIN Fatahul Muluk Jayapura, dan IAIN Sorong,” kata Saidah.
Saidah menjelaskan, program beasiswa tersebut masing-masing berjumlah 50 orang, jadi total 150 orang yang akan ditambah 50 lagi, sehingga total menjadi 200 orang.
“Program ini dimulai sejak semester 4 dan akan berlangsung selama dua tahun atau empat semester, di mana anggaran yang disiapkan adalah masing-masing setiap semester itu berupa UKT maksimal Rp2,5 juta, atau total programnya Rp1,5 miliar,” katanya.
Dia menambahkan, program bantuan pendidikan berupa pemberian beasiswa untuk mahasiswa di Papua ini khusus untuk program studi (Prodi) PGSD dan PGMI. Katanya, BAZNAS akan konstrentrasi penyiapan guru di tingkat dasar.
Melalui program beasiswa tersebut, Saidah berharap, alumni-alumni calon guru yang telah dididik bisa diasuh menjadi guru profesional melalui komitmen dari pemerintah untuk menjadikan mereka ASN maupun PPPK.
“Karena kalau sudah kita didik selama 4 tahun, kemudian tidak diasuh, maka problem kekurangan guru tidak akan teratasi. Jadi ini harapan dari kami semoga kolaborasi ini bisa kami lanjutkan sebagaimana penugasan dari Bapak Wakil Presiden dan juga cita-cita menuju penyiapan SDM Indonesia Emas 2045,” harapnya.