Kupang, Gatra.Com - Pemerintah Kabupaten Kupang bekerjasama dengan UNICEF yang diwakili oleh LSM CIS Timor 2023 menggelar program Penanganan Anak Tidak Sekolah Untuk Kembali Bersekolah di Kabupaten Kupang.
Melalui program tersebut, Pemerintah Kabupaten Kupang berharap bisa mendapat data dengan pasti jumlah anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Kabupaten Kupang. Ini karena saat ini terdapat 10.206 anak dan remaja di Kabupaten Kupang tercatat belum pernah bersekolah.
Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Novita Foenay saat membuka advokasi program Penanganan Anak tidak bersekolah tersebut memberi apresiasi kepada UNICEF dan CIS Timor yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kupang, menangani anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Kabupaten Kupang.
Program ini sangat bagus. Harapan saya dengan berjalannya program tersebut, akan meningkatkan derajat Pendidikan di Kabupaten Kupang, yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat ,” kata Novita Foenai, saat membukan urun rembuk Pemkab Kupang dan Unicef di Kantor Bupati Kupang ( 6/6)
Novita berharap agar himpun data dilapangan yang akurat yakni di Desa untuk mendapat jumlah anak tidak bersekolah atau putus sekolah di Kabupaten Kupang dengan pasti.
“Saya berharap kolaborasi yang baik antar semua pihak, termasuk Pemerintah Desa dan Unicef serta CIS Timor ini dapat mencari jalan keluar membantu anak-anak usia sekolah bisa kembali bersekolah dengan semestinya ,” harap Novita.
Novita melanjutkan, daerah-daerah terpencil di Kabupaten Kupang seperti daerah Amfoang yang berbatasan langsung dengan Distrik Ambeno Timor Leste harus menjadi prioritas utama program ini.
“Wilayah Amfoang termasuk paling jauh dan susah dijangkau. Wilayah ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, Timor Leste. Karena itu harus diupayakan agar semua anak yang putus dapat kembali bersekolah seperti lazimnya ,tegas Novita.
Untuk itu dia minta peran serta para Camat dan Kepala Desa harus masuk kampung keluar kampung, mendata anak –anak yang tidak bersekolah atau putus agar kembalui bersekolah.
“Dengan data yang ada kita bisa merumuskan masalah yang ada dan mencari jalan keluar terbaik mengembalikan anak usia sekolah yang tidak bersekolah untuk kembali bersekolah ,” katanya
Sementara itu perwakilan UNICEF dan CIS Timor, Ellfrid Saneh mengatakan, program kolaborasi tersebut dimulai semenjak November 2023 dan akan berakhir pada Juni 2024 ini.
Elfrid menyebutkan sebanyak 10.206 anak dan remaja di Kabupaten Kupang tercatat belum pernah bersekolah. Jumlah ini berdasarkan data verifikasi peserta didik putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan di Kabupaten Kupang yang dikeluarkan Kemendikbud RI.
“Bukan cuma itu dari data hasil verifikasi Kemendikbud tersebut diketahui ada 1.509 anak drop out, dan lulus SD tetapi tidak melanjutkan sekolah sebanyak 1.668 anak ,” kata Elfrid Saneh.