Karanganyar, Gatra.com - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar, Jateng, meminta para pelamar bakal calon bupati-wakil bupati mendukung siapapun penerima rekomendasi. Mereka yang tak lolos uji kemampuan dan kepatutan (UKK) diminta legawa.
Hal itu dikemukakan Ketua DPC PDI Perjuangan Karanganyar, Bagus Selo, kepada tujuh pelamar yang dihadirkan di markasnya pada Minggu, (9/6). Didampingi tim sukses, mereka menyampaikan visi misi calon bupati-wakil bupati Karanganyar di hadapan tim penjaringan.
"Diharapkan semua mendukung apabila di antaranya ada yang mendapat rekomendasi. Rekomendasinya satu paket untuk calon bupati wakil bupati," kata Bagus Selo.
Tujuh pelamar itu adalah Aan Shopuanudin (Sekretaris DPD II Golkar Karanganyar), Prihanto (Dirut PUDAM Tirta Lawu), Agus Haryanto (advokat), Edi Susanto (Kades Gaum), Tony Hatmoko (Pimpinan Dewan Syura DPC PKB Karanganyar), Rober Christanto (Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Karanganyar), dan Sulaiman Rosyid (Ketua DPC PKB Karanganyar). Semuanya melamar calon wakil bupati kecuali Rober Christanto yang melamar calon bupati. Mereka mendaftar sesuai jadwal 2-27 Mei 2024.
Bagus Selo mengatakan, ketentuan itu diharapkan dipatuhi semua pelamar. Khusus bagi Sulaiman Rosyid dan Tony Hatmoko yang berdiri di partai yang sama, keduanya diminta meneken MoU perihal komitmen mendukung penerima rekomendasi cabup-cawabup dari DPP PDI Perjuangan.
Nantinya, tim penyaringan dari DPD PDI Perjuangan akan melakukan survei terhadap semua pelamar bakal calon bupati-wakil bupati dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kemudian hasilnya diserahkan ke DPP.
"Waktu yang dibutuhkan meneliti rekam jejak sekitar lima pekan. Maksimal 3 Juli, hasilnya diserahkan ke DPP. Enggak hanya yang mendaftar di DPC saja, melainkan ke partai secara keseluruhan [melamar di DPD dan DPP]," katanya.
Kepada para pelamar, Bagus mengapresiasi kesediaannya mengikuti penjaringan. Meski PDI Perjuangan Karanganyar mampu mengusung mandiri calon bupati-wakil bupati Karanganyar, namun tetap membuka kesempatan nyalon ke partainya, baik kader partisan maupun nonpartisan.
Sementara itu, visi misi pembangunan Karanganyar yang disampaikan 7 pelamar bervariasi. Sulaiman Rosyid menekankan pembangunan desa diutamakan demi mewujudkan kesejahteraan.
"Jalan usaha tani harus bagus, juga jalan raya. Pelayan publik selesai di desa tanpa harus jauh-jauh ngurus ini itu ke kota. Pemerintah desa juga diberi kewenangan mengelola layanan publik lengkap," katanya.
Sedangkan Prihanto menginginkan reformasi birokrasi tuntas. Tiada lagi kecemburuan lantaran like and dislike. Terlebih, korban politik di lingkungan birokrat harus disudahi. Ia berencana menganggarkan Rp5 miliar untuk umrah gratis warga kurang mampu, lalu nol rupiah bagi orang tua murid untuk pengadaan seragam sekolah. Di bidang pariwisata, ruas jalan Solo-Tawangmangu bakal dipoles untuk mendukungnya.
Sedangkan Rober Christanto optimistis perbaikan jalan dikaver anggaran pusat, provinsi, dan daerah melalui pengelolaan yang tepat. Ia berjanji tak ada lagi jalan rusak sehingga viral jeglongan sewu di media sosial.