Pati, Gatra.com - Pengusaha jasa rental (PJR) seantero Nusantara menuntut kasus penganiayaan secara bersama terhadap rombongan bos rental asal Jakarta di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diselesaikan Polresta Pati seakar-akarnya.

Karangan bunga dari sejumlah pengusaha rental kendaraan dari berbagai wilayah di Indonesia, nampak berjajar di halaman Mapolresta Pati, usai musibah yang merenggut nyawa rekan sepekerjaan.

"Mendorong kasus ini agar selesai setuntas-tuntasnya. Itu merupakan pesan rental nasional dan Jawa Tengah, seluruh Indonesia," kata Ketua PJR Pati, Nor Tejo Laksono, Senin (10/6).

Saat ini Polresta Pati telah menetapkan sebanyak tiga tersangka yang menyebabkan bos rental asal Jakarta meninggal dunia, dan tiga korban lainnya luka kritis.

Adapun ketiga tersangka itu masing-masing berinisial EN (51), BC (37), dan AG (35). Dan sebanyak 19 orang dijadikan saksi dalam peristiwa amuk massa.

Tejo Laksono, mengaku percaya dengan kinerja polisi untuk menguak tersangka lain dalam kejadian yang menjadi sorotan publik itu.

"Kita ngikuti jalur saja, kita percaya bahwa ini diusut tuntas seakar-akarnya. Kita belum begitu tahu, kita prihatin dengan para korban," ungkapnya.

Ditambahkan, pengusaha jasa rental se-Indonesia prihatin dengan aksi main hakim di Pati bagian Selatan.

"Dan turut berbelasungkawa terhadap korban meninggal dunia. Sama-sama seprofesi," jelasnya.

Soal adanya seruan boikot sejumlah pengusaha jasa rental untuk wilayah Kabupaten Pati dan sekitarnya di platform sosial media (Sosmed), ia mengaku, belum ada prosedur resmi dari PJR.

"Belum ada pengaruhnya bagi kita, artinya masih sesuai prosedur kita jalan dalam usaha perentalan. Sementara ini masih belum, kita edukasi yang positif," terangnya.