Jakarta, Gatra.com – Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah, mendatangi langsung dapur di salah satu katering Buroq Al Misk di Mekkah, Arab Saudi.
Fadlul berkunjung tidak sendiri. ia ditemani oleh Ketua Dewan Pengawas BPKH Firmansyah, Anggota Dewan Pengawas Heru Muara Sidik, Anggota BPKH Amri Yusuf, serta Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono.
"Kami ke sini ingin lihat suplai bumbu ke katering, dan kita juga ingin lihat bagaimana proses dari masaknya, rasanya seperti di rumah. Saat ini baru 25% pemenuhan bumbu dari 300 ton kebutuhan, ini sudah langkah awal yang cukup bagus karena persiapan yang relatif singkat," ujar Fadlul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/6).
Anak perusahaan BPKH, BPKH Limited, yang fokus terhadap ekosistem haji dan umrah, berhasil menyuplai sekitar 76 ton bumbu dari Tanah Air untuk konsumsi jemaah haji Indonesia. BPKH Limited baru berdiri akhir kuartal pertama tahun 2023 dan perizininan untuk beroperasi penuh di akhir tahun lalu.
Sesuai peraturan Undang-Undang, pengelolaan keuangan haji harus diinvestasikan ke sektor rill sekitar 70%. "BPKH saat ini punya portfolio yang existing masih mayoritas di dalam bentuk surat berharga dan saat ini hanya kurang dari 5% yang merupakan investasi yang di luar deposito," jelas Fadlul.
Hal itu, kata Fadlul, sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah dan juga Komisi VIII DPR RI bahwa BPKH harus ikut serta di dalam ekosistem perhajian. "Ke depannya BPKH Limited akan dijadikan BPKH sebagai subholding company dari anak perusahaan yang akan kerja sama dengan pengusaha-pengusaha lokal Indonesia maupun Arab Saudi," jelas Fadlul.
Fadlul menambahkan untuk mendatangkan bahan baku ke Arab Saudi memerlukan kesepakatan antara dua negara. "Nah ini keliatannya kita perlu bantuan dari Kementerian Perdagangan untuk ada semacam perjanjian dengan Kementerian Perdagangan Saudi untuk bisa secara langsung kita suplai, karena saat ini kita baru bekerja sama dengan importir, kita ini sebagai agrerator," jelas Fadlul.
Sementara itu pemilik katering Buraq Al Misk, Zaky, mengaku sangat senang dengan suplai bumbu khas Indonesia yang diterimanya. "Masaknya menjadi lebih gampang, karena bumbu jadi. Saya senang sekali," ujarnya.
Buraq Al Misk mempekerjakan 13 koki asal Indonesia. "Koki utama kami semua asal Indonesia," ujar Zaky.