Home Pendidikan Hasil UTBK SNBT 2024, Rerata Skor Lulusan Kurikulum Merdeka Lebih Tinggi Dibanding K-13

Hasil UTBK SNBT 2024, Rerata Skor Lulusan Kurikulum Merdeka Lebih Tinggi Dibanding K-13

Jakarta, Gatra.com - Hasil skor Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan peserta yang menggunakan kurikulum 2013 (K13).

Dalam data yang disampaikan di pengumuman hasil UTBK SNBT 2024, diketahui rerata skor lulusan tamatan SMA yang menggunakan kurikulum merdeka mencapai angka 557,33. Angka itu, sedikit berada di atas rerata skor lulusan K13 yang berada di angka 548,98.

Fenomena serupa pun ditujukan pada hasil lulusan SMK yang menggunakan kurikulum teranyar itu. Dimana rerata skor UTBK mereka lebih tinggi dari rerata skor lulusan SMK yang masih menggunakan Kurikulum 2013 dengan skor 522,21 dibandingkan dengan 509,79.

“Artinya, memang skor rerata UTBK SNBT kurikulum merdeka itu lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan K13,” ujar Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Ganefri, dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024 di Jakarta, Kamis (13/6).

Meskipun begitu, Ganefri juga menerangkan bahwa secara jumlah pendaftar, lulusan K13 SMA masih mendominasi dengan jumlah 1.482.167 jika dibandingkan dengan kurikulum merdeka yang hanya berjumlah 107.114. Begitupun dengan lulusan SMK yang mana jumlah pendaftarnya masih didominasi oleh lulusan kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum merdeka, 272.934 berbanding 105.683.

“Dengan rerata skor UTBK yang lebih tinggi artinya kebijakan pemerintah dalam kurikulum merdeka di tahap awal ini termasuk sukses,” jelas dia.

Di Kesempatan yang sama, Kepala BSKAP Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menyebut, bahwa hadirnya kurikulum merdeka di tahapan seleksi masuk perguruan tinggi negeri ini merupakan sebuah kesinambungan antara kebijakan kurkikulum pembelajaran di jenjang sekolah dasar menengah dan pendidikan tinggi.

Meski hasil rerata kurikulum merdeka di UTBK tahun ini tergolong baik, namun Nino mengakui masih butuh waktu lebih panjang untuk menyinkronkan paradigma pembelajaran yang dibawa oleh kurikulum merdeka kedalam pola seleksi masuk PTN.

“Saya rasa lambat laun, guru pun akan melihat hasilnya. Bahwa yang belajar orientasinya bukan hafalan, tapi mengasah daya nalar literasi numerasi itu juga mendapat insentif, mendapat kesempatan belajar lebih tinggi probabilitasnya masuk ke PTN,” kata dia.

51