Home Pendidikan Gotong Royong Industri dan SMK Dalam Bangun Lulusan Bersertifikat Internasional

Gotong Royong Industri dan SMK Dalam Bangun Lulusan Bersertifikat Internasional

Jakarta, Gatra.com - Perubahan paradigma terhadap lulusan sekolah vokasi pun kini makin terasa hadir. Keberadaan sekolah vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kini telah menjadi kawah candradimuka penghasil sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Salah satu implementasi dari upaya itu diwujudkan oleh SMK Wisudha Karya (Wiskar) Kudus. Salah satu bidang yang menjadi unggulan di sekolah tersebut yakni ada pada jurusan Nautika Kapal Niaga.

Kepala Jurusan Nautika Kapal Niaga SMK Wiskar, Sutikno mengatakan, salah satu dorongan untuk dapat menjadi penghasil SDM unggul adalah dengan mengajak industri untuk menggodok kompetensi apa yang dibutuhkan industri pada bidang pelayaran dan kapal niaga, untuk dimiliki oleh para lulusan SMK.

“Jadi ada peran industri juga dalam mendukung pengembangan lulusan SMK yang berkualitas,” kata Sutikno saat ditemui di SMK Wiskar, beberapa waktu lalu.

Untuk bekerja di dunia industri pun, nantinya lulusan akan diberikan sertifikat internasional, khusus di program keahlian nautika kapal niaga. Sertifikat berupa sertifikat Ahli Nautika Tingkat (ANT) IV yang dimiliki lulusan ini yang akan mengantarkan lulusan untuk bekerja di industri perkapalan.

Dengan sertifikat itu pula, lulusan akan mendapatkan gaji yang cukup besar yakni Rp8 juta untuk perusahaan skala nasional, dan Rp10-15 juta untuk perusahaan luar negeri.

"Ini kan setingkat menengah. Untuk grade atau tipe kapal, lulusan bisa bekerja sebagai kapten atau nahkoda, dengan kapal berukuran 500-1500 dwt," kata Sutikno

Data keterserapan lulusan 2024, dari 577 siswa, 227 diantara sudah bekerja. Sisanya, melanjutkan pendidikan dan sebagian lainnya menunggu keberangkatan ke kapal.

“Siswa pun bukan hanya dapat sertifikat internasional, tapi juga bisa memanfaatkan berbagai fasilitas kelas premium yang telah berlisensi International Maritime Organisation (IMO) dan Standards of Training Certification and Watchkeeping (STCW),” beber dia.

Sementara itu, salah satu siswa bernama Adimas pun menceritakan latar belakang dirinya mendalami bidang ilmu Nautika dan kapal Niaga. Adimas mengatakan, impiannya untuk bisa keliling dunia menjadi salah satu pemantik dirinya untuk mengambil keilmuan dibidang perkapalan itu.

“Apalagi ada cerita dari om saya yang bisa berlayar di Kapal sampai Afrika dan Eropa,” papar dia.

Saat ditemui sedang mengoperasikan simulator kapal laut, Adimas mengatakan bahwa sang paman merupakan inspirasinya mengambil jurusan Nautika Kapal Niaga, karena pekerjaan itu akan memberikan kesempatan mengunjungi berbagai negara.

Berdasar keinginannya itu,iaberkomitmen menyelesaikan pendidikan di SMK Wikar, agar lekas mendapatkan sertifikat keahlian. "Nanti kalau sudah bekerja mau pilih juru mudi dulu. Karena untuk jadi kapten, perlu cari pengalaman dulu untuk naik tingkat," ujar dia.

 

30