Jakarta, Gatra.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi. PT Astra International menjadi salah satu industri yang terlibat khususnya dalam mendorong ekonomi hijau.
PMO Ekosistem Kedaireka 2024, Ruddy J. Suhatril mengatakan, ekonomi hijau merupakan bagian prioritas dalam transformasi ekonomi Indonesia. Sehingga dengan adanya kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
“Solusi ekonomi hijau yang dilaksanakan Astra ini membantu iklim kita secara umum. Dan tentu ada penerima manfaat dari hasil yang dilakukan Astra,” kata Ruddy J. Suhatril dalam acara CEO Mentorship yang merupakan program dari Dirjen Dikti Ristek Ekosistem Kedaireka di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024.
Terdapat lima prioritas yang menjadi tema penting dalam program dana padanan (matching fund) Kedaireka dalam rangka transformasi ekonomi Indonesia. Yaitu, Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian Kesejahteraan.
Dengan adanya program tersebut, Ruddy mendorong seluruh industri yang terlibat dalam Kedaireka dapat menambah kerja sama dengan banyak perguruan tinggi. Sehingga upaya itu diharapkan turut memperluas dalam rangka memberi manfaat kepada masyarakat.
“Untuk Astra, kita mengharapkan kerja samanya lebih erat lagi dengan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi. Sehingga manfaatnya lebih besar lagi bagi masyarakat,” ujar Ruddy.
Dalam kesempatan terpisah, Head of Environment PT Astra International, Bondan Susilo menyatakan pihaknya telah menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi. Salah satunya Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait perhutanan sosial di Indonesia.
Dengan memanfaatkan Kedaireka, lanjut Bondan, Astra telah menjalani berbagai program. Mulai dari Desa Sejahtera Astra maupun Hutan Karbon Produktif dengan total dari 2020-2024 mencapai Rp5 miliar lebih.
“Nilai matching fund sudah lebih dari Rp5 miliar, khusus terkait hutan karbon dan terdaftar Kedaireka mencapai sekitar Rp2 miliar,” ujar Bondan.
Menurut Bondan, melalui perhutanan sosial Astra telah memberikan manfaat kepada 10 ribu dari lebih 100 desa yang berpartisipasi. Kemudian, Astra juga telah menanam 800 ribu pohon dan dapat mengurangi 400 ribu ton CO2.
Dengan pencapaian tersebut, Astra telah memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat melalui program perhutanan sosial.
“Nilai ekonomi dari hilirisasi produk dari pertanian kita ukur sudah mencapai Rp10 miliar yang dirasakan masyarakat. Melalui berbagai program di antaranya melalui kopi, duren, kakao dan lain sebagainya,” tutur Bondan.