Bogor, Gatra.com - Hasil survei terbaru dari LSI Denny JA pada Juli 2024 menunjukkan bahwa H. Ade Ruhandi atau yang dikenal sebagai Jaro Ade memiliki elektabilitas tertinggi di Kabupaten Bogor.
“Dalam simulasi empat nama, Jaro Ade mendapatkan elektabilitas tertinggi 45.2%, Elly Rachmat Yasin 22.5%, Iwan Setiawan 21.4%, Rudy Susmanto 2.3%,” ujar Direktur SIGI LSI Denny JA, Ardian Sopa, pada Ahad (21/7).
Ardian juga mengungkapkan bahwa 8.6% responden memilih untuk merahasiakan pilihan mereka, belum memutuskan, atau tidak tahu/tidak menjawab.
Adapun Elektabiltas Jaro Ade telah mampu mencapai angka magic number di atas 50%. “Kami coba simulasikan secara head to head, Jaro Ade dengan Iwan hasilnya, Jaro Ade 57.7% melawan Iwan Setiawan 28.4%. Pun demikian ketika dihadapkan dengan Ibu Elly hasilnya, Jaro Ade 56.1% sedangkan Elly Rachmat Yasin 28.6%,” papar Ardian.
Survei juga menunjukkan bahwa jika Jaro Ade berhadapan dengan Rudy Susmanto, Jaro Ade unggul dengan 70.0% dibanding Rudy yang hanya memperoleh 7.3%.
“Kokohnya elektablitas yang diperoleh Jaro Ade tidak lepas dari angka popularitas yang sudah menyentuh angka 78.6%,” paparnya.
Terkait tingkat kesukaan, Jaro Ade memperoleh angka tertinggi di antara semua kandidat dalam simulasi tersebut. “Angka kesukaan Jaro Ade sebesar 74.6%. Angka kesukaan Elly Rachmat yasin berada di angka 64.3%.” kata Ardian.
Di sisi lain, dukungan terhadap Rudy Susmanto masih minim karena tingkat popularitasnya yang rendah. “Saat ini angka popularitas Rudy Susmanto sebesar 14.5%, sedangkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Bogor sebesar 3.8juta pemilih," ujarnya.
Hal ini menjadi catatan penting. “Jika melihat DPT dan luasan wilayah Kabupaten Bogor, tentunya menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dikerjakan oleh Rudy Susmanto, mengingat Pilkada Kabupaten Bogor tidak lama lagi,” tambahnya.
Survei LSI ini dilakukan pada tanggal 8 hingga 14 Juli 2024 dengan menggunakan metodologi multistage random sampling dan melibatkan 440 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. “Setiap pemilih di Kabupaten Bogor memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden,” jelas Ardian.
Ardian juga menegaskan bahwa dari empat kandidat dengan elektabilitas tertinggi, tiga di antaranya berasal dari partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). “Pilkada Kabupaten Bogor 2024 bisa disebut All KIM Final, yang berarti tokoh yang berpeluang terpilih jadi bupati berasal dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM,” tegasnya.
Jika KIM memajukan satu paket calon dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024, secara kalkulasi elektabilitas, maka hasilnya sudah hampir pasti. “Jika sudah selesai, siapa yang diuntungkan? Yang diuntungkan tentu masyarakat, karena calon bupati dari KIM sudah bisa menyusun langkah strategis untuk langsung bekerja menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kabupaten Bogor,” kata Ardian.
Menurut LSI, beberapa isu yang harus segera diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor termasuk masalah ekonomi, kemacetan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
“Itulah inti pilkada, memunculkan pemimpin yang segera bekerja untuk kepentingan rakyat. Siap bekerja bersama-sama dengan semua stakeholder yang ada. Siap bekerja siang malam untuk melayani masyarakat,” tutup Ardian.