Home Ekonomi Perusahaan Robot Incar Indonesia

Perusahaan Robot Incar Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Pemain robot global sedang mengincar pasar Indonesia yang rasio penggunaan robotnya masih sangat rendah. Adalah Universal Robots, perusahaan teknologi robot asal Denmark yang mulai menyasar pabrikan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia.

Sakari Kuikka, General Manager Universal Robots, mengatakan potensi pasar Indonesia menjanjikan, karena rasio penggunaan robot di industri manufaktur Indonesia secara keseluruhan masih rendah. Rasionya, 5 robot per 10 ribu karyawan. Artinya 5 robot dioperasikan oleh 10 ribu karyawan. Sedangkan negara lain rasionya lebih tinggi, seperti Singapura yang memiliki rasio 658 robot per 10 ribu karyawan. Bahkan rata-rata dunia rasio penggunaan robotnya 85 per 10 ribu karyawan.

"Rasio penggunaan robot Malaysia dan Thailand lebih tinggi dibandingkan Indonesia, yakni 40-50 robot per 10 ribu karyawan. Negara lain, seperti Filipina dan India, berada satu level dengan Indonesia dengan rasio 3-4 robot per 10 ribu karyawan," ujarnya.

Universal Robots memiliki fasilitas produksi di Denmark dengan fasilitas reserch and developmnet (R&D) di Denmark dan Boston, Amerika Serikat. Perusahaan ini baru saja bermitra dengan PHillips Corp. untuk integrasi mesin CNC Haas.

Agus Thajajana, pengamat otomotif, memaparkan beberapa pabrikan otomotif Indonesia sudah memanfaatkan teknologi robot, seperti Daihatsu, Toyota, dan Honda (mobil). Beberapa bagian yang sudah dikerjakan robot, antar lain pengecatan bodi mobil, pemasangan sealer kaca, pengelasan komponen bodi, pemasangan bagian mesin, dan sebagainya.

"Bila harus diproduksi lebih dari 500 unit mobil per hari, untuk menjamin kualitas pekerjaan yang sama, hanya bisa dikerjakan oleh robot," ujar Agus Thajajana.

Teknologi robot memiliki manfaat bagi pabrikan otomotif di Tanah Air, seperti produktivitas bertambah, efisiensi sumber daya, peningkatann efisien proses produksi, meningkatkan daya saing, time to market produk lebih cepat, dan meningkatkan profit karena lebih banyak mobil yang masuk ke pasar.

“Industri otomotif Indonesia makin kompetitif daya saingnya, karena sudah banyak menggunakan teknologi robot. Namun, memang proses adopsinya dilakukan secara bertahap. Karena tetap juga dihitung nilai keekonomiannya saat digunakan dalam satu tahapan produksi kendaraan,” ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam diskusi pintar Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) bertajuk Peningkatan Daya Saing Industri Otomotif Indonesia Menuju Era Otomotif 4.0 di Jakarta.


 

259