Home Ekonomi Gencar Pemberian Insentif Fiskal, Efeknya Jangka Panjang

Gencar Pemberian Insentif Fiskal, Efeknya Jangka Panjang

Jakarta, Gatra.com- Pemerintah gencar memberikan insentif fiskal guna mendorong investasi, khususnya dalam bidang industri. Tujuannya, agar berdampak pada impor dan transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) yang menurun. Namun, upaya ini masih kurang karena ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.

"Jadi, bukan hanya dari sisi fiskal dari pajak, tetapi, kebijakan ketenagakerjaanya, perizinan, dan pengadaan lahan," ujar Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual saat dihubungi Gatra.com, di Jakarta, Senin (2/9).

David juga mengatakan, perlu koordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat. Dengan begitu, struktur industri dapat terbenahi. Pembenahan struktur industri, kata David, tidak instan. Meski kebijakan strukturalnya merepotkan, tetapi harus dilaksanakan. 

Di sisi lain, David menuturkan, efeknya tidak bisa langsung terasa meski beberapa hal tersebut telah dilaksanakan. Menurutnya, membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun. Salah satu kesulitannya, mencapai target CAD di kisaran 2,5%. 

"Saya pikir masih ada peluang ke arah 3%, sekitar 2,8% PDB proyeksi. Meski, titik aman itu berada di bawah 2,5%," ucap David.

Sebagai informasi, target Bank Indonesia (BI) untuk CAD hingga akhir 2019 yaitu di bawah 2,5%. Namun, BI telah mengubah target tersebut yaitu di kisaran 2,5% hingga 3%. Perubahan ini, kata David sebagai dampak dari lebarnya CAD di semester 1 yaitu 3,04% atau setara US$8,4 miliar.

 

89