Seoul, Gatra.com – Perusahaan Samsung Electronics mengatakan pihaknya akan segera meluncurkan patch perangkat lunak untuk memperbaiki masalah terkait dengan fitur keamanan sidik jari pada smartphone Galaxy S10 andalannya.

Seorang pengguna wanita asal Inggris mengatakan kepada surat kabar Sun, terdapat bug pada Galaxy S10 yang membuatnya dapat membuka kunci pada perangkat handphone terlepas dari data biometrik yang terdaftar di perangkat.

Melansir Reuters, diketahui, setelah ia mengenakan pelindung layar anti gores, suaminya dapat membuka kunci telepon tersebut dengan menggunakan sidik jarinya, meskipun tidak terdaftar di dalam perangkat.

Menurut perusahaan asal Korea tersebut, masalah ini dapat terjadi ketika pola dari pelindung anti gores dikenali oleh telepon sebagai bentuk dari sidik jari. Sementara itu, KaKaobank mengatakan kepada pelanggannya, agar menghentikan penggunaan fungsi sidik jari Galaxy 10 hingga masalah terselesaikan.

Diluncurkan pada Maret lalu, ponsel seri Galaxy S10 memiliki sensor layar yang menggunakan ultrasound untuk mendeteksi garis-garis sidik jari, yang oleh Samsung disebut-sebut sebagai fitur otentikasi biometrik “revolusioner”.