Jakarta, Gatra.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan nilai anggaran untuk revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) telah dipangkas sebesar Rp400 miliar. Dewan tak menyetujui adanya pembangunan hotel di TIM.
“Gak, gak. Gak ada hotel, kita gak kasih (ijin), kita potong dia Rp400 miliar,” kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (28/11).
Dikatakan, total anggaran yang dialokasikan untuk PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) dipangkas pada hari Rabu (27/11) dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI.
Awalnya, Pemprov mengajukan anggaran penyertaan modal daerah (PMD) untuk Jakpro sebesar Rp3,106 triliun, namun dipangkas menjadi Rp2,706 triliun.
“Tidak ada buat hotel, ada revitalisasi yang baiklah, jangan sampe ada komersilnya karena kiri kanan kan udah banyak hotel ya,” ujar Prasetio.
Adapun Jakpro menyebut, revitalisasi TIM tidak berfokus pada pembangunan hotel saja karena lahan yang akan dibangun merupakan bagian kecil dari proyek revitalisasi.
Hotel itu akan dibangun dalam gedung perpustakaan besar yang luasnya sekitar 4,1% dari luas lahan TIM.
"Luas yang digunakan itu hanya 3.000 meter persegi. 3.000 dari 72.551 (luas lahan TIM) berapa persen nya? Cuma 41%," kata Corporate Secretary Jakpro, Hani Sumarno.
Setelah anggaran PMD dipangkas, Hani menyebut Jakpro akan membahas terkait keberlanjutan proyek revitalisasi TIM. Menurutnya, akan ada perubahan dalam proyek tersebut.
“Kami baru terima keputusan DPRD kemarin sore. Kami perlu buat alternatif seperti apa. Nanti dilaporkan kepada pemegang saham,” katanya.
