Semarang,Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta adanya pembatasan jumlah peserta dalam acara Tawur Agung atau sehari jelang Nyepi, di Candi Prambanan Kabupaten Klaten pada Selasa (24/3) mendatang.
"Saya sudah komunikasikan dengan pusat tentang acara Tawur Agung di Candi Prambanan agar pesertanya tidak sampai sepuluh ribu paling tidak hanya 100 orang saja. Meskipun pusat berharap acara tersebut hanya dihadiri oleh 10-15 orang saja," ujarnya usai melakukan rapat dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Jumat (20/3).
Ia menyebutkan, pembatasan peserta dalam event nasional tersebut penting dilakukan guna mencegah penyebaran Virus Corona.
"Semakin sedikit yang datang saya kira semakin baik. Sebab, memonitornya juga lebih mudah dan ada jarak juga diantara pesertanya," sebutnya.
Ia mengaku, selain melakukan komunikasi ke pemerintah pusat, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Bupati Klaten, sebagai pemangku wilayah.
"Kami juga akan berkomunikasi dengan pengelola Taman Wisata Candi Prambanan, terkait jumlah peserta yang hadir nantinya," ucapnya.
Disis lain, Ketua PHDI Jawa Tengah Anak Agung Ketut Darmaja menegaskan, acara Tawur Agung di Prambanan tetap akan dilaksanakan.
"Tetap akan dilaksanakan meskipun ada pembatasan jumlah peserta yang datang," jelasnya.
Selain pembatasan dalam jumlah peserta, gelaran tersebut juga bakal memangkas beberapa seremonial acara.
"Ritual akan tetap berjalan meskipun tidak ada acara seremonial. Ritual juga hanya akan diikuti oleh pemimpin upacara, rohaniawan, yang menyiapkan sesaji dan perwakilan panitia," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar umat Hindu di Jawa Tengah, untuk melakukan peribadatan di rumah atau di Pura dekat tempat tinggalnya jika memungkinkn.
"Kita imbau umat Hindu untuk bersembahyang di Pura yang terdekat. Kalau tidak ada Pura, ya sembahyang di rumah saja," pungkasnya.