Home Ekonomi Pemkab Purbalingga Bagikan 1.900 Paket Sembako

Pemkab Purbalingga Bagikan 1.900 Paket Sembako

Kebumen, Gatra.com – Sebanyak 1.900 paket sembako dibagikan para abang becak dan tukang ojek, baik ojek pangkalan maupun daring. Sembako ini sengaja dibagikan lantaran mereka lah yang paling terdampak virus Corona Covid-19.

Pembagian sembako yang merupakan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) ini langsung dipimpin oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi didampingi oleh Komandan Kodim 0702 Yudi Novrizal, di halaman Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Jumat (3/4).

Bupati mengatakan, paket sembako sejumlah diberikan secara bertahap untuk mengurangi kerumunan massa. Sembako akan dibagikan selama tiga hari, untuk abang becak, ojek online dan ojek pangkalan.

“Paket sembako dibagi menjadi empat sesi, pada Jumat dibagi dua sesi pagi jam 09.00 - 11.00 WIB dan sesi kedua mulai jam 13.00-15.00 WIB. Pembagian dilanjutkan pada hari Sabtu dan Minggu masing-masing dimulai jam 08.00 WIB,” kata bupati, dalam keterangannya kepada Gatra.com, Jumat (3/4).

Abang becak dan tukang ojek menjadi sasaran pemberian bantuan sembako, menurut Tiwi karena mereka merupakan sektor yang paling terdampak pandemi covid-19. Bantuan ini merupakan kerjasama pemkab dengan Forum BUMD.

“Paket yang diberikan semoga dapat sedikit meringankan beban hidup para abang becak dan ojol. Isi paket terdiri dari beras 5 Kg, kerupuk, mi instan, kecap dan minyak goreng 1 liter,” jelasnya.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan para penumpang yang biasa menggunakan jasa moda transportasi becak dan ojek online hampir tidak ada, sehingga pemkab perlu meringankan beban para abang becak dan ojek online.

Pembagian sembako direkayasa sedemikian rupa untuk mengedepankan protokol penanganan Corona dengan mengedepankan sosial distancing. Sebelum memasuki halaman pendopo, semua becak disemprot disinfektan guna meminimalisir penyebaran virus corona.

Seorang abang becak, Muchson (60) yang biasa mangkal di depan toko Rakyat mengungkapkan kegembiraannya. Pasalnya imbas adanya pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan utamanya masyarakat kecil seperti abang becak dan ojol.

“Saya sangat senang hari ini bisa membawa pulang beras lima kilogram, ora nempur (tidak membeli beras),” kata Muchson.

Tukang becak asal Purbalingga Lor, Sudir mengungkapkan rasa syukur memiliki bupati yang peduli rakyat kecil. Dia mengaku, selama ini tukang becak di Purbalingga hidupnya berkekurangan, terlebih adanya pandemi Corona hampir tidak ada pemasukan karena tidak ada warga yang meminta jasa abang becak.

“Bersyukur banget, karena adanya Corona tidak ada penumpang sama sekali. Tidak ada uang untuk dibawa pulang untuk hidup keluarga. Terimakasih bupati yang peduli rakyat kecil semoga bupatinya lanjut dan bantuannya terus,” Sudir berharap.

220