Home Ekonomi Efek Covid-19, Perusahaan BUMN jadi Tumpuan

Efek Covid-19, Perusahaan BUMN jadi Tumpuan

Jakarta, Gatra.com- Koordinator Presidium MN KAMHI, Herman Khaeron mengatakan, perusahaan BUMN sekarang menjadi tumpuan ekonomi Indonesia dalam menghadapi Covid-19. Banyak sektor bersandar pada PLN, Pertamina, dan PGN. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat mendukung keberlangsungan perusahaan tersebut.

“Kemudian mendukung beberapa kekurangan fasilitas di seluruh Indonesia. Kalau tiga perusahaan ini kita kerdilkan, perannya akan semakin kecil. Peran mereka lebih agresif. Kita sering mendengar kongklomerat besar. Pada situasi seperti ini, membutuhkan dan bergantung perusahaan negara yang memiliki kapasitas keuangan yang mencukupi. Ada kebersamaan dengan Pertamina, PLN, dan PGN,” tuturnya dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (18/5).

Menanggapi ini, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi pandemi. Pertama, menjaga keberlangsungan industri dalam negeri melalui program diskon dan kredit untuk pelanggan BBM industri, aviasi, dan petrokimia. Kedua, memberlakukan kelebihan produk seperti melihat potensi penyerapan pasar regional, khususnya untuk produk yang tidak terserap pada pasar domestik.

“ Selain itu mendorong kerja sama penjualan kepada INU atau perusahaan yang memegang izin impor BBM. Tak lupa juga memperkuat digitalisasi proses penjualan BBM industry, petrokimia, dan pelumas melalui utilisasi My Pertamina For Business & CLM serta Call Center 135,” katanya.

Tidak hanya Pertamina, PLN pun memberlakukan kebijakan pelonggaran pembayaran tagihan listrik bagi konsumennya. Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan, PLN telah memberikan stimulus untuk pelanggan rumah tangga bersubsidi (R1/450 VA& R1/ 900VA).

“ Skenario optimis, kalau kondisi Covid-19 cepat sembuh. Untuk itu, analisis secara mendalam, melakukan assessment untuk mengurangi bebas. Masuk sistem PLN, kondisi bisnisnya memburuk. Kondisinya seperti apa dan pemulihannya seperti apa, tidak akan kembali seperti semula,” ucap Darmawan.

Menurutnya, demand kebutuhan listrik akan kembali normal pada tahun 2021. Hal ini terjadi ketika pandemi Covid-19 selesai dan ekonomi Indonesia berjalan lancar. Pasalnya, Covid-19 menyebabkan PLN perlu meninjau kembali rencana investasi proyek ketenagalistrikan, menyesuaikan proyeksi pertumbuhan beban kondisi terkini.

113