Home Kebencanaan Covid di Riau: 'Yang Disengat Hanya Orang Kaya''

Covid di Riau: 'Yang Disengat Hanya Orang Kaya''

Pekanbaru, Gatra.com - Sudah lebih dari sepekan belakangan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar, blusukan hingga ke kampung-kampung di Riau, untuk menangani pandemi covid-19.

Kemarin, ayah tiga anak ini baru dari Rokan Hulu (Rohul). Besok sudah ke Kampar pula, selanjutnya ke Rokan Hilir (Rohil) dan mampir pula di Duri, Kabupaten Bengkalis lantaran di 'kota minyak' ini terjadi peningkatan angka positif covid-19.

Tak hanya memberikan pemahaman kepada warga, lelaki 66 tahun ini juga mengecek kelengkapan fasilitas kesehatan untuk penanganan covid-19, hingga mendistribusikan masker.

"Saya sekarang langsung menangani di hulu. Sebab ternyata, masih sangat banyak masyarakat yang tak percaya dengan covid-19. Ada pula yang bilang kalau covid-19 itu hanya menulari orang kaya, orang miskin tak akan kena. Ini kan pemahaman yang keliru namanya," kata Bupati Siak dua periode ini saat menerima rombongan Apkasindo dan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau-Kepri, Forum Mahasiswa Sawit Indonesia (Formasi) dan Aliansi BEM Provinsi Riau.

Tapi Syamsuar enggak bisa langsung menyalahkan masyarakat yang ngomong begitu. Soalnya, jangankan di desa, di kota saja banyak masyarakat yang tak pakai masker.

"Pagi-pagi tengoklah di pasar Suka Ramai itu (pasar rakyat di kawasan jalan Sudirman Pekanbaru). Banyak itu yang enggak pakai masker. Karena belum kena saja bisa ngomong ini itu, kalau sudah kena, baru bingung," katanya.

Sebelum benar-benar kena inilah makanya Syamsuar sangat berharap kesadaran masyarakat. "Kuncinya sebenarnya disiplin. Masker itu salah satu alat untuk menghindari covid-19. Pakailah masker itu. Ini demi kita semua," pintanya.

Kalau angka positif covid-19 di Riau menanjak terus kata dia, alamat akan berantakan semua. Sebab enggak akan cukup fasilitas yang ada untuk menampung.

Sementara saat ini, fasilitas sangat kurang. Di Rohul saja begitu, Kuantan Singingi (Kuansing) juga. "Kalau misalnya hari ini enggak ada yang positif, jangan langsung berpuas hati. Sebab bisa jadi besok atau lusa tiba-tiba ada yang positif. Tengoklah Meranti, beberapa hari tak ada yang positif. Eh kemarin, tiba-tiba ada 15 orang," ujarnya.

Pemerintah kata Syamsuar enggak bisa sendirian menangangi covid ini, semua stakeholder harus ikut serta. "Apkasindo misalnya, kan ada nih sampai ke kampung-kampung. Tolong bantu kami sosialisasi soal disiplin ini, terutama pakai masker. Mahasiswa juga begitu, bantu kami," pintanya.

Sebab bukan tidak mungkin kata Syamsuar, penambahan yang positif terus bertambah. "Kita masih harus bekerja keras hingga 8 bulan mendatang. Kalau tidak, bisa jadi angka covid sampai di angka 20 ribuan. Dimana mau dirawat sebanyak ini? Dari Maret sampai sekarang saja sudah 10 ribuan," rincinya.

APRIL Group Peduli Covid

Sebetulnya, di sela penyerahan masker oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) tadi, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group juga mengantar masker kepada Syamsuar.

Jumlahnya mencapai 100 ribu lembar. Ini antaran kedua perusahaan yang bergerak dibidang kertas dan bubur kertas ini setelah sebelumnya mengantar sekitar 116 ribu lembar.

Kepada Gatra.com, Stakeholder Relations Manager PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) --- APRIL Group --- Wijatmoko Rah Trisno cerita bahwa total masker yang akan diserahkan ke Pemprov Riau mencapai 400 ribu lembar lebih.

"Ini bagian dari niat kami membantu masyarakat Riau dan menghargai ajakan Gubri kepada korporasi untuk menyediakan masker bagi masyarakat," katanya.

Sementara kalau di lingkungan areal kerja perusahaan kata Trisno, sejak awal pandemi, pihaknya sudah langsung menyalurkan sederet keperluan terkait covid-19.

Mulai dari Alat Pelindung Diri (APD), sembako, masker dan yang lain. "Areal operasional kami ada di 5 kabupaten. Insya Allah, kami akan terus melakukan apa yang bisa kami lakukan demi meminimalisir penularan covid ini dan tentunya membantu masyarakat," katanya.


Abdul Aziz

1160