Home Politik Covid Menerjang, Politik Uang Menjulang

Covid Menerjang, Politik Uang Menjulang

Pekanbaru,Gatra.com- Sebaran Covid-19 yang meningkat jelang pemungutan suara 9 Desember 2020, berpotensi menggerus partisipasi pemilih.

Namun, menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, Covid-19 juga mengancam kualitas pilkada dari sisi yang lain. "Soal partisipasi pemilih itu satu hal, hal lainya juga harus dilihat bagaimana Covid-19 memperbesar peluang politik uang," terangnya melalui sambungan seluler, Kamis (3/12).

Aidil mengatakan dampak Covid-19 terhadap sektor ekonomi, telah memberikan ruang bagi praktek politik uang. Hal ini dikarenakan virus turunan SARS tersebut turut andil meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Riau. "Tinggal sejauh mana pemilih menilai momen pilkada ini seperti apa. Kalau dianggap bisa mencari uang, ya politik uang sulit untuk dihindari," jelasnya.

Adapun 9 pilkada digelar di Riau tahun 2020 dengan melibatkan lebih kurang 2,4 juta pemilih. Sementara itu pada Juli 2020 Gubernur Riau Syamsuar mengatakan terdapat penambahan angka pengangguran lebih kurang 7.160 jiwa di Riau. Lonjakan kemiskinan juga meningkat sebanyak lebih kurang 23.776 jiwa.

Menurut Aidil untuk meredam praktek politik uang, Bawaslu Riau harus dapat mengoptimalkan pengawasan jelang dimulainya tahapan pemungutan suara 9 Desember 2020. "Khususnya pengawasan selama masa tenang. Bawaslu harus dapat memainkan perannya."

Diketahui, sorotan warga Riau terhadap Covid-19 kembali meningkat. Hal ini terjadi seiring status positif Covid-19 yang mendera Gubernur Riau Syamsuar.

Sejak Maret hingga Kamis siang (3/12), jumlah orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Riau mencapai 20.424 kasus. Dari jumlah tersebut 18.074 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 464 orang meninggal. Adapun 492 orang dirawat di rumah sakit, dan 1.394 orang menjalani isolasi mandiri.

76

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR