Home Kebencanaan Ahli Kegempaan Anjurkan Pelestarian Rumah Kayu Tahan Gempa

Ahli Kegempaan Anjurkan Pelestarian Rumah Kayu Tahan Gempa

Purwokerto, Gatra.com – Ahli Kegempaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, DR Asmoro Widagdo menganjurkan agar pemerintah dan masyarakat di Sulawesi Barat (Sulbar), terutama di kabupaten Mamuju dan Majene, mengembangkan penggunaan kembali konstruksi rumah panggung kayu khas Sulbar.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman gempa dan tsunami. 

Menurutnya, konstruksi rumah kayu itu merupakan hasil olah budaya selama ribuan tahun, di mana wilayah setempat pernah dan akan terus mengalami gempa bumi dan tsunami.

Kearifan lokal ini perlu dilestarikan dan bahkan dikembangkan, lantaran secara teknis lebih tahan gempa, dibanding konstruksi beton yang kini lebih banyak digunakan.

“Mengingat daerah-daerah ini merupakan daerah yang akan selalu terancam gempa selanjutnya, maka pembangunan infrastruktur harus sangat memperhatikan potensi ancaman ini. Model-model rumah panggung, dari kayu, hasil kearifan lokal, yang sudah berusia ratusan, bahkan ribuan tahun ini perlu dilestarikan,” katanya, dalam keterangannya, dikutip Kamis (21/1).

Asmoro menyebut, hasil kebudayaan lokal ratusan tahun ini sudah mempertimbangkan ancaman gempa dan tsunami yang memang kerap terjadi di kawasan patahan. Kajian kearifan lokal lainnya dari kebudayaan mereka perlu dikaji lebih dalam untuk upaya mitigasi selanjutnya.

“Hasil kebudayaan lokal ribuan tahun ini sudah mempertimbangkan gempa dan ancaman tsunami, yang terjadi sejak ribuan tahun lalu,” jelasnya.

Asmoro yang juga Dosen Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Unsoed juga menjelaskan, dua gempa bumi Majene menunjukkan bahwa aktifnya jalur-jalur gempa sangat dipengaruhi oleh jalur gempa yang ada di dekatnya.

“Satu jalur patahan bergerak akan mempengaruhi gerakan selanjutnya di jalur patahan yang lainnya. Hal ini adalah bagian dari interaksi dinamika pergerakan lempeng yang menyusun Pulau Sulawesi. Gempa Mamuju terjadi setelah sebelumnya terjadi gempa di Palu, Toli-toli, dan gempa di Maluku,” katanya.

230

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR