Home Kebencanaan Atap Kelas MTs Ambrol, Kemenag Temanggung Ingatkan Kepsek

Atap Kelas MTs Ambrol, Kemenag Temanggung Ingatkan Kepsek

Temanggung, Gatra.com - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah Ahmad Mundzir mengingatkan kepada sekolah dan komite untuk rajin mengawasi dan melakukan pengecekkan ruangan. Hal ini setelah ada kejadian atap dua ruang kelas MTs Al Islam Pare, Kranggan yang ambrol pada Senin (25/1).

Ia tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi sebab bisa membahayakan baik bagi siswa, guru, maupun karyawan, termasuk warga sekitar sekolah. Terlebih saat ini musim penghujan sehingga harus lebih teliti melakukan pengecekkan ruangan apakah ada atap bocor atau kayu lapuk.

"Saya imbau kepala sekolah dan komite agar mengecek ruangan lain yang terdampak. Kami juga mengimbau kepada kepala sekolah agar guru-guru lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugas di ruang bawah. Cari ruangan yang paling aman dan tetap waspada sampai ada penanganan lebih lanjut nantinya,"katanya usai meninjau bangunan yang ambrol di MTs Pare Kranggan, Selasa (26/1).

Menanggapi ambrolnya atap kelas Mundzir menyampaikan atas kejadian itu pihaknya akan bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi dalam menyelesaikan pembangunan ruang yang terdampak bencana. Kemenag akan memberikan dana bantuan stimulus untuk pengadaan barang agar hal-hal yang sifatnya urgent (penting), bisa segera ditangani.

Ia juga akan mengusulkan anggaran rehab madrasah kepada Kementerian Agama pusat agar segera ditangani. Tak hanya itu Kemenag juga akan mengupayakan pengajuan anggaran rehab kepada Pemkab Temanggung dan Pemprov Jateng, sebab dinilai memiliki kewenangan pula dalam memajukan pendidikan di wilayahnya.

"Atas musibah itu kami akan bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi dalam rangka menyelesaikan pembangunan yang terdampak bencana. Kami akan memberikan dana bantuan stimulus untuk pengadaan barang agar hal-hal yang sifatnya urgent bisa segera ditangani. Dengan bantuan ini, kami berharap bisa menggugah pihak-pihak lain agar ikut serta memberikan bantuan untuk kemajuan pendidikan di Temanggung,"katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MTs Al Islam Pare Muhammad (41), telah mengajak guru dan stafnya untuk membersihkan puing-puing reruntuhan. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan barang-barang yang nantinya masih bisa dipakai untuk membangun ulang bangunan. Seperti genting, kayu penyangga atap ruangan hingga beberapa perlengkapan ruangan seperti meja, kursi, papan tulis, dan beberapa perlengkapan lainnya. Pada sat evakuasi puing reruntuhan atap kelas IXA dan IXB juga turut dibantu oleh warga sekitar.

Muhammad mengatakan, penyebab runtuhnya atap ruang kelas karena curah hujan yang tinggi dan angin kencang yang kerap melanda wilayah Temanggung dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengakui sempat menemukan ada beberapa genteng yang bolong di bagian depan ruang kelas pada awal 2020, namun karena keterbatasan anggaran dan terdampak pandemi Covid-19, beberapa genting itu belum sempat diperbaiki. Pihaknya juga kurang memperhatikan kondisi ruangan di lantai atas karena tidak dipakai sejak 1 tahun terakhir.

"Lantai dua jarang dilewati, tidak terpantau selama pandemi Covid-19. Awalnya memang sudah terlihat ada beberapa genteng yang bolong di bagian depan ruangan namun belum terpantau menyeluruh. Guru-guru yang berangkat hanya di bagian ruangan bawah,"katanya.

Menurut Muhammad sisa-sisa barang yang bisa dipakai akan digunakan untuk merenovasi atap. Sedangkan kayu yang sudah lapuk rencananya akan diganti dengan alokasi swadaya komite sekolah, guru, orangtua siswa dan masyarakat untuk membangun sekolah yang lebih layak dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Diperkirakan akibat kejadian ini kerugian mencapai Rp80 juta

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, atap dua ruang kelas gedung Madrasah Tsanawiyah Al Islam Pare, Kranggan, Kabupaten Temanggung ambrol diduga karena kayu bangunan atap sudah lapuk. Beruntung saat kejadian Senin (25/1) pukul 10.30 WIB tidak ada korban jiwa dan kebetulan tidak ada aktivitas kegiatan belajar mengajar.

143