Home Kesehatan Lansia Vaksin Covid-19, Perhatikan Hal Berikut

Lansia Vaksin Covid-19, Perhatikan Hal Berikut

Jember, Gatra.com-  Mengacu dari angka kematian akibat Covid-19, pada umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut (lansia). Maka kelompok populasi ini turut menjadi prioritas untuk memperoleh hak akses vaksin yang sama.

"Dalam penerapan vaksinasi, perlu dilakukan beberapa tahap pemeriksaan dan kondisi riwayat penyakit sebelumnya. Untuk individu dengan penyakit kronis diperlukan evaluasi lanjutan apakah kondisi tersebut sudah terkontrol atau tidak," kata Dokter Sherrvy Eva Wijayaningrum M. Biomed, Sp. PD., dari Siloam Hospitals Jember dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1).

Bila sudah terkontrol, lanjut Sherevy, dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu screening kuesioner RAPUH. Kuesioner RAPUH meliputi: 
1. Resistensi 
Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga dan tanpa istirahat diantaranya?
2. Aktivitas
Seberapa sering Anda mengalami kelelahan dalam 4 minggu terakhir?
3. Penyakit
Apakah Anda menderita lebih dari 4 penyakit sebagai berikut: Hipertensi, Diabetes, Kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)
4. Usaha berjalan
Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira2 sejauh 100-200meter?
5. Hilang berat badan
Apakah berat badan Anda turun dibandingkan dgn berat badan 1 tahun lalu?

Dijelaskan Sherrvy, jika nilai diatas 2, maka individu tersebut belum layak untuk divaksin.  Ia menyebut batasan pemberian vaksinasi pada lansia mulai dari usia 60 hingga 89 tahun. Jika sudah berumur di atas 90 tahun maka sudah masuk kategori tereliminasi.

"Setelah pemberian vaksin dilakukan maka lansia masih tetap harus dikontrol oleh dokter dengan tetap menjalani aturan protokol kesehatan. Seperti tetap menggunakan masker, menjaga jarak minimal 2 meter, dan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun," tutur Sherrvy.

Sebagai informasi, vaksin sinovac ini adalah jenis vaksin in-aktif (mati), yaitu virus/bakteri yang dimatikan dengan suhu panas atau bahan kimia (radiasi) dan perlu dilakukan pengulangan seperti halnya vaksin flu.

Vaksin membentuk antibodi sekaligus merupakan suatu zat/senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh pada suatu penyakit. Zat/senyawa ini merupakan suatu penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan harapan virus yang sudah dimatikan itu akan membentuk kekebalan dalam tubuh.

"Namun perlu diingat bahwa vaksinasi tidak menjadikan tubuh kebal terhadap suatu penyakit. Akan tetapi membantu kekuatan pertahanan pada tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak di vaksin saat terpapar virus," papar Sherrvy.

300