Home Milenial KPAI Ingatkan Syarat Vaksinasi Minimal 70 Persen sebelum PTM

KPAI Ingatkan Syarat Vaksinasi Minimal 70 Persen sebelum PTM

Jakarta, Gatra.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menyebut, sekolah harus terlebih dahulu memenuhi syarat 70 persen warga sekolah sudah divaksin, sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan. 

Meski mendukung percepatan pelaksanaan PTM, KPAI meminta syarat vaksinasi dan protokol kesehatan di sekolah jangan kemudian diabaikan.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengatakan, sebelum PTM dilakukan sekolah harus bisa memenuhi syarat minimal 70 persen warga sekolah sudah di vaksin. Bukan hanya ditujukan pada guru, namun yang terpenting peserta didik pun seharusnya juga sudah memenuhi syarat vaksinasi tersebut.

“Apalagi saat ini sudah ada program vaksinasi anak untuk usia 12 sampai 17 tahun. Sehingga, peserta didik juga harus jadi syarat memenuhi vaksin. Kalau hanya guru, kekebalan komunitas belum akan terbentuk karena guru berjumlah 10 persen dari jumlah siswa,” kata Retno dalam rapat koordinasi KPAI secara daring, Senin (30/8).

Vaksinasi terhadap anak atau peserta didik memang menjadi perhatian KPAI. Karena menurut Retno, berdasarkan data survei KPAI, baru sekitar 36 persen responden anak berusia 12-17 yang mengaku sudah di vaksin. Sementara, 64 persen sisanya mengaku belum mendapatkan vaksin covid-19.

Nyatanya dari jumlah yang belum divaksin tersebut, sambung Retno, 57 persen diantaranya mengatakan masalah kendala akses vaksin masih menjadi batu ganjalan. Mereka menyebut akses vaksin di beberapa wilayah pesera didik belum tersedia dalam jumlah besar.

“Sementara ada alasan lain, seperti belum 3 bulan sejak dinyatakan sembuh dari Covid-19 hingga khawatir akan efek dari vaksin,” tutur Retno.

Mengenai penyelenggaraan PTM terbatas, Retno berharap Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan di daerah bisa melakukan pendampingan terhadap sekolah, guna memastikan protokol kesehatan dan vaksinasi terus diterapkan pada pesera didik.

“Sekolah perlu untuk mendapatkan edukasi dalam penyusuan SOP protokol kesehatan di sekolah. Bukan hanya itu, sekolah diharapkan bisa mendapat akses layanan fasilitas kesehatan jika nanti terjadi situasi darura saat PTM berlangsung,” ujarnya.

156