Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Prakarsa, AH Maftuchan mengatakan, Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum penting bagi seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah.

"Momentum ini penting karena presidensi G20 mempunyai peluang atau kesempatan untuk menghadirkan suatu ide-ide, suatu proposal yang bisa menjadi agenda bersama di G20 khususnya," katanya mewakili Civil 20 (C20) Indonesia dalam diskusi virtual pada Selasa (31/8).

C20 Indonesia sendiri merupakan forum diskusi organisasi masyarakat sipil yang membahas berbagai isu. C20 Indonesia juga merupakan salah satu engagement grup resmi yang memiliki peluang menyampaikan pandangan secara langsung kepada perwakilan dari negara-negara anggota G20.

"Saya mewakili teman-teman C20 Indonesia mengajak kepada kita semua khususnya organisasi masyarakat sipil di Indonesia untuk memanfaatkan momen ini secara optimal," ujarnya.

Ia menjelaskan, organisasi masyarakat sipil dapat mengajukan berbagai ide-ide inovatif. Diharapkan, ide-ide ini bisa mengatasi permasalahan dan menjadi panduan kerja berbagai pihak ke depannya.

Selain itu, C20 juga tidak hanya berhubungan dengan organisasi masyarakat sipil dari negara anggota G20. Tapi juga akan berhubungan dengan organisasi masyarakat sipil dari negara lain di luar G20. "Sebagai negara berkembang yang ada di G20, memang kita punya semacam tanggungjawab moral untuk menjadi penghubung antara organisasi masyarakat sipil di negara-negara anggota G20 dengan organisasi masyarakat sipil di luar negara-negara G20. Sehingga ini menjadi sangat krusial bagi kita," ujarnya.

"Sejauh ini kita sudah punya tujuh working group. Working group-nya cukup luas, mulai dari finance, taxation, genders, climate isue, anti corruption, dan lain-lain," jelasnya.