Home Ekonomi BI Sibolga Gelar Webinar Bertajuk Toba Jou Jou Festival

BI Sibolga Gelar Webinar Bertajuk Toba Jou Jou Festival

Sibolga, Gatra.com – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), akan menyelenggarakan webinar bertajuk "Toba Jou Jou Festival" dengan platform zoom pada Selasa pagi (5/10) sekira pukul 08.30 WIB sampai dengan selesai.

Webinar ini berbentuk edukasi dan sosialisasi secara interaktif virtual dengan link zoom : http//bit.ly/TobaJouJouFestival/BISibolga dengan nomor ID:897 5039 5152, passcode : TOBAJOUJOU, dengan narasumber, Wignyo Rahadi (Desainer Nasional) serta dari Kementerian Pariwisata, Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindangan Konsumen BI.

Disediakan hadiah menarik top up uang digital bagi 100 orang yang viralkan kegiatan di Instagram dengan cara men-tag @bank_indonesia, @bank_indonesia_sibolga, dan lima teman lainnya serta hadiah lainnya.

Sementara opening remarks akan menghadirkan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck), Ketua Dekranasda Sumut, Nawal Lubis Edy Rahmayadi; Anggota Komisi XI DPR RI, Sihar Sitorus; Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo; dan Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali.

Aswin mengatakan, kegiatan ini terbuka bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota, Ketua Dekranasda, Dinas Pariwisata dan UMKM, Dinas Perdagangan, pelaku UMKM, pelaku usaha perhotelan, restoran/kuliner, cafe, souvenir/kerajinan etnik, travel, transportasi, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), mahasiswa/i dan masyarakat di 16 Kab/Kota wilayah kerja KPw BI Sibolga.

Diselenggarakan dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 melalui berbagai sinergi program pemerintah, seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja (GBWI). 

"Selain itu juga, dalam rangka mendukung flagship program BI, yakni Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 serta 12 Juta Merchant Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)," ucap Aswin, Minggu (3/10).

Sementara itu, "Toba Jou Jou Festival" ini ucap Aswin, dilaksanakan sejalan dengan misi yang dibawa oleh Program Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang dilakukan oleh kantor pusat BI untuk meningkatkan kapasitas dan akses pasar Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) serta sebagai bentuk dukungan BI pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja (Gernas BWI).

Dari penyelenggaraan "Toba Jou Jou Festival" ini diharapkan dapat mendukung kebijakan pemerintah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 saat ini untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan ekonomi daerah melalui program pengembangan UMKM, mendorong percepatan pemulihan pariwisata, dan percepatan implementasi transaksi nontunai.

"Tujuan kegiatan ini sendiri, antara lain untuk menyosialisasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam pengembangan UMKM dan untuk memperluas akses pasar domestik maupun ekspor dengan mengenalkan produk UMKM berbasis kain tradisional dan kerajinan kepada calon pembeli (marketplace), yaitu masyarakat umum dan pihak-pihak yang terhubung dengan pasar ekspor, sebagai katalisator bagi pelaku usaha industri kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai tren pasar sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah melalui ekstensifikasi produk kain menjadi pakaian jadi bernilai jual tinggi, mendorong bangkitnya aktivitas perekonomian nasional melalui akselerasi transformasi digital UMKM," tutur Aswin. 

Selanjutnya sambung Aswin, untuk mengembangkan geliat pariwisata dan UMKM serta transaksi nontunai melalui kolaborasi dengan UMKM kreatif, pariwisata, dan implementasi QRIS serta TP2DD yang berkontribusi bagi perekonomian.

"Serta untuk mengangkat awareness masyarakat terhadap potensi pariwisata dan UMKM di Indonesia serta bersama-sama mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Nasional Bangga Berwisata #diIndonesiaAja (GBWI)," sebut Aswin. 

Adapun latar belakang kegiatan ini beber Aswin, terkait pengembangan UMKM oleh BI untuk mendukung fungsi, tugas, dan kewenangan BI di bidang kebijakan moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran.

Sedangkan untuk mendorong UMKM sebagai sumber pertumbuhan ini, BI menyusun Strategi Nasional (Stranas) Pengembangan UMKM yang menekankan pada tiga pilar kebijakan, yakni Korporatisasi, Kapasitas, dan Pembiayaan, yang diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia selama ini.

Sementara untuk lebih menginklusifkan ekonomi dan keuangan di Indonesia dan melengkapi Stranas Pengembangan UMKM, BI menyusun Strategi Nasional Ekonomi dan Keuangan Inklusif (SNEKI). SNEKI terdiri atas tiga pilar kebijakan, yaitu pemberdayaan ekonomi, perluasan dan akses literasi, serta harmonisasi kebijakan.

"Stranas Pengembangan UMKM dan SNEKI ini diharapkan dapat mengarahkan perekonomian nasional menjadi lebih inklusif dengan melibatkan kelompok subsistence [masyarakat berpenghasilan rendah, masyarakat lintas kelompok, kelompok rentan] dan UMKM, untuk lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi produktif," kata Aswin. 

Tema pengembangan UMKM Unggulan sendiri, dilakukan untuk mendukung industri kreatif, kegiatan ekspor, dan pemberdayaan perempuan. Pengembangan UMKM Unggulan difokuskan pada komoditas orientasi ekspor dan pendukung pariwisata, seperti kain, kerajinan, kopi, dan makanan minuman olahan.

"Produk kreatif berbasis kain tradisional yang merupakan kekayaan budaya daerah sangat lekat dengan pemberdayaan perempuan, memiliki potensi peningkatan nilai tambah tinggi, dan berpotensi ekspor dengan kekhususan value dan keunikan produk karena mengandung nilai budaya, dan unsur heritage yang dibuat secara hand made," ujar Aswin. 

Dalam rangkaian "Toba Jou Jou Festival" ini turut dipersembahkan, Fashion Show Virtual Tenun Tapanuli, Peresmian 'Dedikasi Untuk Negeri', Webinar dan Talk Show serta Hiburan dan Kuis Berhadiah. 

333