Home Pendidikan Fleksibilitas Kurikulum Merdeka Pantik Antusiasme Sekolah

Fleksibilitas Kurikulum Merdeka Pantik Antusiasme Sekolah

Jakarta, Gatra.com- Fleksibilitas yang dibawa oleh kurikulum merdeka diakui memantik antusiasme warga pendidikan. Antusiasme hadir diiringi oleh kesempatan para guru dan siswa untuk mengembangkan diri di era distrupsi teknologi saat ini.

Menurut Kepala Sekolah SDN Bertingkat 1 Naikoten, Martinha Amaral, guru-guru di sekolah yang dipimpinnya tidak butuh waktu lama untuk memutuskan beralih dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka. Pada tahun ajaran 2022/203 ini, kurikulum merdeka tercatat telah dilakukan di sekolahnya.

Keputusan ini, sambung Martinha, dilatar belakangi warga sekolah yang tak ingin ketinggalan dalam mengadaptasikan kebaruan yang menyokong perkembangan pendidikan.

“Guru-guru ternyata antusias untuk mengikuti diklat danm pelatihan. apalagi mereka juga makin terfasilitasi Platform Merdeka Mengajar,” ujar Martinha saat ditemui di SLBN Pembina Kupang, Selasa (29/11).

Menurutnya, Kurikulum Merdeka memiliki satu komponen keunggulan, dimana sekolah bisa melakukan diferensiasi pembelajaran yang mengakomodir kearifan lokal didalamnya.

“Imbasnya kami bisa meneysuaikan materi belajar dengan karkteristik sekolah kami. Salah satunya ada pada implementgasi tanaman hidrolik yang amat digemari siswa,” paparnya.

Praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka di beberapa sekolah di Kota Kupang, nyatanya mengimbas pada sekolah lain. Sekolah SLBN Pembina Kupang menjadi salah satu sekolah yang terpantik untuk beralih ke Kurikulum anyar tersebut.

Diakui Kepala Sekolah SLBN Pembina Kupang, Elisabeth Paledan, pihaknya sudah menjalani pembekalan untuk siap menerapkan kurikulum merdeka ditahun depan. Untuk kasus sekolahnya, Elisabeth, mengakui justru antusiasme datang dari kelompok siswa, orang tua, dan guru.

“Antusiasme itu datang karena warga sekolah ingin tau lebih dalam mengenai kurikulum merdeka. Dan ketika melihat Implementasi kurikulum disekolah lain, ternyata kurikulum ini makin memfasilitasi pola belajar yang lebih fleksibel dan berpihak pada siswa,” imbuhnya.

135