Home Ekonomi Dua Investor Baru Begabung Bangun Hunian di IKN, ASN Mulai Pindah Tahun Depan

Dua Investor Baru Begabung Bangun Hunian di IKN, ASN Mulai Pindah Tahun Depan

Jakarta, Gatra.com - Dua investor domestik, Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk dan PT Nindya Karya telah mendapat surat izin prakarsa proyek (SIPP) dari Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) untuk membangun hunian Apratur Sipil Negara (ASN).

Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk menanamkan modal Rp1,8 triliun untuk mengerjakan tujuh tower. Sedangkan PT Nindya Karya berinvestasi Rp1,42 triliun untuk bangun delapan tower.

Kepala OIKN, Bambang Susantono menyebut, dua investor tersebut akan bergabung dengan tiga investor sebelumnya untuk membangun hunian ASN di IKN. Adapun tiga investor sebelumnya yang mendapat SIPP adalah PT Summarecon Agung Tbk, Konsorsium Nusantara (RBN CCFG), dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC).

Baca juga: ASN di IKN Bakal Tempati Apartemen, Luasnya 98 Meter Persegi

"Dengan ada tambahan dua investor yang membangun hunian ASN, diyakini dapat mempercepat pembangunan IKN," kata Bambang dalam keterangannya, Jumat (31/3).

Para investor tersebut diberikan target menuntaskan pekerjaan proyek hunian ASN pada 2024. Dengan demikian, ASN dapat pindah ke IKN mulai tahun depan.

Bambang menjelaskan, skema bisnis untuk kedua investor tersebut adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Melalui skema ini, akan ada pembagian risiko antara pemerintah dan investor beserta insentif dan penalti pada pelaksanaan pembangunannya.

Baca juga: Kepala BWS Samarinda Ungkap Tantangan Bangun Sumber Daya Air untuk IKN

“Dalam penyediaan layanan dan atau infrastruktur publik. Dipastikan dengan skema KPBU, negara sama sekali tidak dirugikan,” jelasnya. 

Selain itu, Bambang menyebut kedua investor tersebut akan membangun hunian ASN di wilayah yang berbeda. Konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1 dan Nindya membangun di wilayah West Government WP1A-1. 

Bambang menambahkan bahwa kebutuhan hunian ASN sangat banyak, setidaknya harus bisa menampung 16.990 ASN di tahun 2024 dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Maka dari itu, peluang investasi di hunian ASN masih sangat terbuka.

59