Home Kesehatan CEPI dan Bio Farma Kolaborasi Dorong Percepatan Produksi Vaksin Kawasan Global South

CEPI dan Bio Farma Kolaborasi Dorong Percepatan Produksi Vaksin Kawasan Global South

Bandung, Gatra.com- Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Bio Farma telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk 10 tahun mendatang untuk percepatan penanggulangan pandemi. Kerja sama ini akan menghadirkan teknologi produksi vaksin terkini, yaitu viral vector dan mRNA ke Indonesia dan kawasan ASEAN.

Serta mendukung ketersediaan produk dan meningkatkan kapasitas produksi vaksin untuk memasok negara-negara di kawasan Global South pada kondisi wabah di masa mendatang dan menanggulangi ketidakmerataan akses terhadap vaksin seperti yang terjadi selama pandemic Covid-19.

Saat ini, Bio Farma menjadi anggota terbaru jaringan produsen vaksin dengan didukung oleh CEPI yang berbasis di Kawasan Global South. Salah satu tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dalam produksi vaksin untuk penanggulangan ancaman kejadian luar biasa dan pandemi sekurang-kurangnya dalam waktu 100 hari.

CEO CEPI, Dr. Richard Hatchett menyebut bahwa dunia harus mampu merespon dengan cepat dan adil jika ingin mengurangi kejadian luar biasa atau wabah di masa datang yang berpotensi menjadi pandemi.

Baca juga: Kampanye Pilih Pulih, Edukasi Pentingnya Vaksin Booster dan Tangkal Hoaks

Menurutnya, kerja sama dengan Bio Farma akan memberikan kontribusi baru dengan cara mengembangkan fasilitas kelas dunia yang dimiliki oleh Bio Farma dengan teknologi produksi terbaru. Yakni, vaksin mRNA dan viral vector yang dapat diproduksi massal dalam rentang 100 hari sejak patogen virus teridentifikasi.

"Lebih penting lagi, kapabilitas dalam memproduksi vaksin mRNA yang diterapkan melalui kerja sama ini dapat memberikan percepatan dan keadilan akses vaksin bagi negara-negara di kawasan ASEAN Ketika menghadapi ancaman wabah," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/9).

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan, kolaborasi antara Bio Farma dan CEPI akan meningkatkan kapabilitas industri yang berada di wilayah negara berkembang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi munculnya pandemi. Kolaborasi ini merupakan salah satu pencapaian bagi Bio Farma dalam rangka berkontribusi pada kesehatan dunia, dan memberi kemudahan akses produk vaksin di masa sulit seperti pandemi, khususnya di kawasan ASEAN.

"Dengan adanya penggabungan dua kekuatan ini, kami mampu untuk melebarkan sayap layanan kami dalam rangka penanganan kebutuhan global terkait produk life science, menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan, dan memitigasi krisis yang mungkin datang," jelasnya.

Bio Farma didukung CEPI, berencana untuk menerapkan platform teknologi terbaru mRNA dan viral vector yang merupakan metode respon cepat dalam produksi vaksin dengan total investasi sampai dengan sebesar USD15 juta. (GATRA/Dok Bio Farma)

Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin menyambut baik pencapaian yang diraih CEPI dan Bio Farma, " Kerja sama dengan CEPI akan meningkatkan kontribusi Indonesia  terhadap ketahanan pasokan dan kemandirian vaksin di kawasan ASEAN dan Global South," paparnya.

Bio Farma memiliki pengalaman yang luas di bidang produksi vaksin, dimana beberapa produk Bio Farma telah mendapatkan prakualifikasi dari WHO. CEPI akan menyediakan investasi awal sampai dengan sebesar USD15 juta untuk meningkatkan kapabilitas produksi vaksin yang lebih beragam, mendukung implementasi teknologi mRNA dan viral vector di fasilitas Bio Farma untuk pertama kalinya.

Produk vaksin viral vector dan mRNA akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam  produksi vaksin untuk melawan ancaman virus baru.  Selain CEPI, Pemerintah Indonesia juga turut serta dalam investasi pada program ini.

Baca juga: Vaksin COVID-19 Sebaiknya Tetap Gratis, Ini Alasannya

Melalui kerja sama ini, Bio Farma akan memiliki fasilitas laboratorium bioprocess yang akan digunakan untuk pengembangan dan pengujian teknologi vaksin mRNA dan viral vector. Bio Farma juga akan menerapkan sistem Good Manufacturing Practices (GMP) pada fasilitas yang digunakan untuk produksi vaksin yang akan digunakan pada iji Klinis Fase-2 dan fase 3 dan untuk keperluan produksi komersial terbatas.

Ketika fasilitas tersebut sudah beroperasi penuh, Bio Farma akan mampu memasok vaksin  mRNA dan viral vector untuk menanggulangi berbagai macam jenis kejadian luar biasa dalam rentang waktu yang relatif singkat, yakni dalam 100 hari sejak patogen virus baru teridentifikasi. 

Fasilitas produksi terbaru tersebut akan menjadi kunci penting bagi kesuksesan Misi 100 Hari CEPI (CEPI‘s 100 Days Mission) yang didukung oleh negara G7 dan G20 yang bertujuan untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pengembangan vaksin yang aman, efektif saat kejadian luar biasa dan dapat diakses oleh banyak kelompok di belahan penjuru dunia.

97