Home Pendidikan Hasil PISA 2022 Jadi Pijakan Upaya Pemulihan Pendidikan

Hasil PISA 2022 Jadi Pijakan Upaya Pemulihan Pendidikan

Jakarta, Gatra.com - Hasil Survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 baru saja dirilis. Nantinya, hasil PISA tersebut dapat menjadi pijakan stakeholder dalam upaya melakukan pemajuan pendidikan di tanah air.

Jika ditilik dalam survei PISA tersebut, penurunan skor Indonesia menjadi sorotan. Dimana pada PISA Indonesia 2018 untuk bidang literasi membaca sebesar 371. Sedangkan di 2022 menurun menjadi 359. Sedang untuk skor literasi matematika di 2018 sebesar 379 turun menjadi 366 di 2022. Dan skor literasi sains turun dari 379 pada 2018 menjadi 366 di tahun 2022.

Namun jika ditilik dari soal peringkat, PISA Indonesia justru mengalami kenaikan. Untuk literasi membaca pada 2018 ada di posisi 74, dan menjadi ranking 71 di 2022. Untuk ranking literasi matematika naik dari 73 pada 2018 menjadi ranking 70 di 2022. Pada ranking literasi sains, Indonesia menempati ranking 71 pada 2018 dan menempati ranking 67 pada tahun 2022.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, hasil PISA 2022 sejatinya sudah diantisipasi oleh pihaknya. Apabila dilihat dari realitas survei, penurunan pembelajaran hampir terjadi di seluruh negara di dunia. Biang keladinya, tak bukan dari pandemi Covid-19 yang melanda dalam periode tahun 2019 hingga 2022.

Pria yang akrab disapa Nino ini juga menerangkan, survei PISA dilakukan tepat setelah masa Pandemi, yakni sekitar bulan Mei-Juni 2022. Karena itu PISA 2022 menjadi cerminan pendidikan Indonesia di masa pandemi, bukan menampilkan situasi pendidikan Indonesia saat ini.

"Jadi salah kalau memandang hasil PISA 2022 sebagai potret pendidikan Indonesia saat ini,” ujar Nino saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Rabu (6/12) silam.

Justru, realitas yang terpampang dari PISA akan menjadi pondasi yang menguatkan strategi Kemendikbudristek dalam mendorong pemulihan pendidikan. Jika menilik data dari Asesmen Nasional (AN), sepanjang tahun 2023 terjadi kenaikan angka literasi dan numerasi.

Diakui Nino, peningkatan angka berdasarkan AN ini menunjukkan bahwa pemulihan pendidikan sebagai antisipasi learning loss pandemi, berangsur berjalan. Apalagi, kehadiran kurikulum merdeka, diakui Nino, kemudian makin mengakselerasi pemulihan tersebut.

“Dari data AN, memang menunjukan kenaikan pemulihan pendidikan dari sekolah yang menggunakan kurikulum merdeka. Cerminan utuh dari dampak kurikulum merdeka, mungkin baru bisa kita lihat di skor PISA tahun 2025,” beber dia.

Yang patut digaris bawahi dalam hasil PISA 2022, sambung Nino, adalah bagaimana data tersebut menjadi bekal evaluasi dalam perencanaan kebijakan pendidikan kedepan. Karena selama 20 tahun belakangan, stagnannya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh belum adanya kebijakan pendidikan yang terarah.

“Data kualitas hasil PISA ini akan menjadi evaluasi sekaligus umpan balik untuk perbaikan kebijakan dan sistem pendidikan,” tutur dia.

277