Jakarta, Gatra.com- Debat calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di halaman Kantor KPU, jalan Imam Bonjol, 12/12, berlangsung panas. Capres nomer 2, Prabowo Subianto terlibat gesekan tajam dengan capres nomor 1, Anies Baswedan. Prabowo ungkit perannya antar Anies jadi gubernur, Anies ungkap Prabowo yang tidak tahan jadi oposisi.
Ganjar juga menyerang Prabowo tentang peradilan HAM dan 13 aktivis yang hilang. "Bisa nggak Bapak mengantarkan keluarga mereka ke kubur mereka untuk berziarah?" katanya.
"Ini tendesius. Setiap lima tahun saya maju diungkit," keluh Prabowo.
Dalam debat panas itu, dimata juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKSI) Mabruri, Anies Baswedan unggul telak. "Kalau pakai skor visi misi Anies 8, Ganjar 6, Prabowo 5. Anies penyampaian visi misi sesuai tema, clear. Prabowo mulai terpancing dengan sindiran Anies, Ganjar agak melebar ke masalah umum," katanya.
"Di segmen ke-2 rekam jejak Anies menjawab semua pertanyaan panelis, Ganjar cukup lancar dengan pengalamannya sebagai Gubernur Jateng. Prabowo kebanyakan menonjolkan pemerintahan Jokowi dan mulai keluar sifat aslinya. Di segmen ke-2 Anies masih unggul diikuti Ganjar dan Prabowo," urainya.
Mabruri juga mengomentari kegemoyan Prabowo yang hilang. "Yup. Saya kira ‘kegemoyan’ Prabowo yang selama ini ingin dicitrakan ke milenial dan gen z mulai luntur. Karakter emosionalnya muncul dan karena gak ada musik maka gaya jogetnya jadi garing. Sayang gak ada meja. Kalau ada meja Prabowo akan gebrak-gebrak," selorohnya.