Home Internasional Pemboman tanpa Pandang Bulu di Gaza, Biden sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan

Pemboman tanpa Pandang Bulu di Gaza, Biden sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan

Washington, D.C, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintahan garis kerasnya, dan bahwa Israel tidak dapat mengatakan “tidak” terhadap masa depan negara Palestina, karena itu akan mengakibatkan peningkatan tekanan kepada Israel.

Pernyataan Biden itu diungkapkan pada acara penggalangan dana untuk kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024, pada hari Selasa. Ini memberi tanda meningkatnya kekhawatiran AS terhadap pemboman Israel di Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina.

“Mereka mulai kehilangan dukungan,” kata Biden, mengacu pada kekhawatiran masyarakat internasional terhadap pemboman tersebut, dikutip Reuters, Selasa (12/12).

Komentar tajam tersebut muncul ketika penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, bersiap melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan kabinet perang Israel.

Netanyahu pada hari Rabu mengatakan Israel mendapat dukungan AS atas tujuannya menghancurkan Hamas, dan memulihkan sandera yang ditahan oleh militan Palestina. Namun sekutu berbeda pendapat tentang apa yang mungkin terjadi setelah perang Gaza.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Menuntut Segera Gencatan Senjata di Gaza, 153 Negara Menyatakan Setuju

Biden secara khusus menyebut politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir, yang merupakan menteri keamanan nasional Israel, dan mengatakan “ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.”

“Dia (Netanyahu) harus mengubah pemerintahan ini. Pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit,” kata Biden.

Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel “tidak bisa mengatakan tidak” terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.

“Kita mempunyai kesempatan untuk mulai menyatukan kawasan ini… dan mereka masih ingin melakukannya. Namun kita harus memastikan bahwa Bibi memahami bahwa dia harus melakukan beberapa langkah untuk memperkuat... Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina... Itu akan menjadi bagian yang sulit,” kata Biden.

Sullivan mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Israel, dia akan berdiskusi dengan para pejabat Israel mengenai jadwal perang di Gaza.

“Soal bagaimana mereka melihat jadwal perang ini tentu akan menjadi agenda pertemuan saya,” kata Sullivan, yang diperkirakan akan melakukan perjalanan akhir pekan ini.

Biden telah menyatakan dukungan kuat terhadap operasi militer Israel melawan militan Hamas di Gaza, namun ia dan timnya telah menyatakan keprihatinan yang semakin besar atas kematian warga sipil Palestina.

Biden berencana bertemu dengan anggota keluarga warga Amerika yang disandera oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang, di Gedung Putih, pada hari Rabu.

62