Home Hukum TPNPB OPM Bantah Terlibat Kerusuhan Saat Pengantaran Jenazah Lukas Enembe

TPNPB OPM Bantah Terlibat Kerusuhan Saat Pengantaran Jenazah Lukas Enembe

Jayapura, Gatra.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membantah keras pihaknya berada di balik kerusuhan amuk massa yang terjadi saat iring-iringan pengantar jenazah Gubernur Papua periode 2013 – 2023, Lukas Enembe dalam perjalanan dari Sentani, menuju Koya Tengah, Jayapura pada Kamis (28/12).

Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom menegaskan, tudingan liar pihak tertentu yang mengkambinghitamkan pihaknya adalah salah alamat. “ Tegas, kami tidak terlibat dalam kerusuhan tersebut. Kami di hutan, bagaimana kami bisa masuk kota dan membuat kerusuhan. Ini tudingan liar yang sengaja mengkambinghitamkan kami, TPNPB OPM ,” tegas Sebby Sambom kepada Gatra.com, Sabtu (30/12)

Sebby kembali menegaskan TPNPB OPM tidak pernah mengeluarkan instruksi secara lisan maupun tertulis bagi anggota dan simpatisanya untuk menjemput dan mengantar jenazah Lukas Enembe menuju rumah duka.

“Saya merasa aneh. Kan panitia penjemputan itu Pemerintah Provinsi Papua. Tetapi saya juga paham. Inilah oknum penguasa di Papua yang selalu menduding TPNPB OPM setiap ada kasus di tanah Papua. Lucu sekali penguasa seperti itu,” jelas Sebby.

Menjawab pertanyaan bahwa Bendera Bintang Kejora dipasang, disamping jenasah Lukas Enembe, Sebby membenarkan hal itu. “Lukas Enembe itu tokoh Papua. Tidak salah kalau kami nyatakan Turut Berdukacita. Kami tidak pasang baliho atau karangan Bunga. Tetapi kami wujudkan dengan pasang Bendera Bintang Kejora di samping jenasah. Tidak ada masalah ,” sebut Sebby.

Sebby juga menyebutkan tudingan itu tidak saja ditujukan kepada TPNPB OPM tetapi juga untuk Komite Nasional Papua Barat atau KNPB.

“Saya ikuti di media. Bahwa Komite Nasional Papua Barat atau KNPB sama dengan kami TPNPB OPM, berada di balik kerusah tersebut. Namun saya garis bawahi, untuk KNPB saya tidak mengomentari. Saya tidak mau masuk ke rumah tangga orang lain. Hanya soal TPNPB OPM kami tolak keras tudingan itu,” katanya.

Penolakan tudngan tersebut juga dikemukakan Juru Bicara Nasional Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Pusat, Ones Suhuniap. Tudingan tersebut antaranya dikemukakan Pangdam XVII/Cenderawasih.

“Peristiwa pelemparan, pembakaran, dan perusakan fasilitas umum pada saat pengiringan jenazah Lukas Enembe tidak dilakukan oleh KNPB. Karena itu kami tolak keras tudingan tersebut. Itu tudingan palsu yang tidak bertanggungjawab. KNPB bukan panitia duka Lukas Enembe, dan tuduhan Pangdam XVII/Cenderawasih itu hoaks yang tak bertanggung jawab,” kata Ones Suhuniap.

Lebih lanjut dia menyatakan Pangdam XVII/Cenderawasih yang memiliki intelijen yang seharusnya dapat mengantisipasi dan menjamin keamanan.

“Mereka punya tugas untuk menjaga keamanan. Mereka tidak mampu dan gagal menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban. Namun kemudian salahkan orang lain. Ini yang kami tidak terima dengan baik,” Ones Suhun.

Sebelumnya, Kantor Berita Antara memberitakan pernyataan Panglima Kodam XVII/Cenderwasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan yang menyebut amuk massa yang sempat terjadi dalam pengantaran jenazah Lukas Enembe dari Sentani ke Koya Tengah pada Kamis didalangi anggota KNPB dan United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP.

372