Mataram, Gatra.com - Salah satu permasalahan yang seringkali terjadi yaitu destructive fishing atau kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu daerah maritim yang terdiri dari berbagai pulau ingin menjaga agar kondisi perairan dapat menjadi daya tarik para wisatawan.
Penjabat Gubernur NTB, HL Gita Ariadi, mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi hendaknya dapat dicarikan solusinya dan mencari success story dari berbagai daerah lain agar menjadi referensi dalam penanganan kasus destructive fishing.
"Laut harus kita lestarikan, karena ini tugas bersama, multi stakeholder dan multi pihak untuk ikut turun menyelesaikan bersama, kita cari solusinya bersama untuk masyarakat," ungkapnya di Mataram, Rabu (31/1).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim, S.TM, M.Si., menambahkan, Provinsi NTB terus berupaya untuk mampu meminimalisir terjadinya kasus destructive fishing yaitu mengadakan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh masyarakat terkait, jauhkan dari tindakan destruktif, melakukan upaya preservasi dan upaya yang terkait dengan pengayaan ekologi laut.
"Alasan masyarakat melakukan tindakan seperti itu adalah dikarenakan ingin menangkap ikan dengan cepat, tanpa memikirkan kondisi kemampuan alam dalam melakukan recovery diri itu cukup lama," ungkapnya.
Solusi yang akan diberikan yaitu mencoba mencarikan kegiatan alternatif yang secara ekonomis dalam jangka pendek dapat memenuhi kebutuhan mereka.
"Bagaimana anak-anak milenial yang sifatnya memiliki peran terhadap perbaikan lingkungan, kita ajak mereka untuk membaca peluang bisnis dengan membangun resto apung dan lain sebagainya," harapnya.