Timika, Gatra.com - Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan seorang warga sipil Nelson Sani (15) di Kabupaten Intan Jaya, pada Jumat (1/3) lalu.
“Terjadi kontak senjata antara TNI Polri dengan pasukan kami di kampung Mamba, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya. Anggota kami berhasil menambak dua orang, satunya anggota TNI dan lainnya warga sipil. Yang sipil meninggal ditempat dan anggota TNI lauka tembak kini dalam perawatan ,” kata juru bicara TPNPB Opm Sebby Sambom kepada Gatra.com, Ahad 3 Maret 2024.
Korban sipil ini. jelas Sebby belakangan diketahui bernama Nelson Sani. Ia diyakini pihak TPNPB sebagai oknum mata-mata dan dikorbankan pihak TNI Polri dalam aksi baku tembak tersebut.
“Selain sebagai spion, si Nelson itu dijadikan tameng dalam insiden aksi baku tembak tersebut. Saya tidak paham apa maksud mereka, TNI Polri kok menjadikan Nelson dibarisan terdepan saat itu ,” jelas Sebby.
Di satu sisi sebut Sebby, keluarga Sani selama ini diketahui dijadikan mata –mata, spion, juga penunjuk jalan TNI Polri untuk memantau gerakan pasukan TPNPB OPM. Ini untuk memantau gerakan pasukan TPNPB POM.
“Karena sudah memiliki data akurat, sebelumnya pada 29 Mei 2019 lalu, pasukan kami tembak mati Yunus Sani alias Jabunemala Sani (40). Si Yunus ini pamannya Nelson yang juga kami tembak mati Jumad 1 Maret 2024 lalu. Karena itu kami himbau warga Papua, jangan mau dibodohi, dimanfaatkan sebagai spion. Yang nekat kami tembak mati,” tegas Sebby.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo membanarkan terjadi aksi tembak menambak antara anggota TNI Polri di Kampung Mamba, DIstrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya , Jumat 1 Maret 2024 lalu.
"Sesuai laporan yang diterima dari Polres Mimika, terjadi tembak menambak antara anggota TNI Polri dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) yang selama lazim disebut TPNPB OPM. Dalam insiden itu seorang warga sipil bernama Nelson Sani meninggal dunia. Almarhum mengalami mengalami luka tembak di bagian lengan kiri tembus perut," ujarnya.
Jenazah almarhum Nelson Sani diantarkan pulang dengan menggunakan Pesawat Smart Air PK SNK, sebagai tanda penghormatan terakhir sebelum pemakaman di tanah kelahirannya.