Madinah, Gatra.com- Sahla binti Anus, 87 tahun, tersenyum renyah begitu tiba di Abraj Tabah Al Madina, yang berjarak sekitar 150 meter dari Masjid Nabawi, 21/05. Jemaah haji asal Gorontalo Utara itu mengaku senang bisa sampai di Madinah. Ibu tujuh anak itu mengatakan bahwa dia sendirian menunaikan ibadah haji. "Anak-anak di rumah," katanya.

Sahla dan rombongan Kloter Makassar (UPG) 12 RMB 11 berangkat 20 Mei pukul 23.00 WITA. Di Madinah Sahla menginap di Safwat Al Madinah Hotel. Kepada GATRA mengaku senang naik pesawat. Di pesawat dia mengaku bisa ke toilet sendirian. "Meskipun sedikit capek," katanya.

Sahla adalah nenek mandiri, karena dia suka belanja ke pasar sendirian sepekan dua kali. "Beli kebutuhan dapur," katanya. Padahal pasar jaraknya cukup jauh, sekitar tiga kilometer dari rumahnya. "Naik bentor (becak motor)," katanya.

Ongkos naik bentor menurut nenek Sahla berbeda. "Kalau berangkat tiga ribu. Pulangnya limaribu," katanya. Nenek Sahla berbelanja semua kebutuhan dapur kecuali ikan. Bukannya nenek Sahla tidak menyukai ikan. "Ikan sudah ada yang jual dekat rumah," katanya.

Setelah sabar menunggu enam tahun, akhirnya nenek Sahla tiba di tanah suci. "Saya daftar 2018," katanya. Karena itu dia mengaku gembira setiba di Madinah Al Munawarah. Di Kota Nabi yang menerangi dia berharap akan berdoa maksimal. "Memanggil anak-anak saya. Mendoakan suami yang meninggal pada 2019. Usia 87 juga," katanya.

Di kampungnya, menurut Sahla dia sudah tidak lagi memiliki teman sebaya. "Semuanya sudah habis," kata nenek 16 cucu dan 3 cicit itu. Diapun mengungkapkan resep panjang umurnya yaitu sabar. "Tidak suka marah," katanya. Sabar pun ada dalam bait Mars Petugas Haji. Sabar, jujur, tulus, ikhlas, adalah sikap kita....... 

Semoga menjadi hajjah yang mabruroh, Nek.