Labuan Bajo, Gatra.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, menginginkan agar konsep ekonomi sirkular bisa diterapkan di destinasi wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Contoh di Bali. Penerapan konsep ekonomi sirkular cukup bagus di sana. Hampir 100 persen botol plastik di Bali adalah hasil daur ulang. Konsep yang sama bisa diterapkan dalam upaya pengembangan Labuan Bajo sebagai pariwisata hijau (green tourism), berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” kata Sandiaga Uno di Labuan Bajo, Rabu (29/5).
Konsep sirkular ekonomi ini, jelas Sandiaga, tidak terlalu harus melihat bahwa pariwisata itu antiplastikataubukan. Tapi bagaimana bisa mendaur ulang plastik dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
"Kalau kita mampu untuk menghadirkan konsep sirkular ekonomi ini, kita tidak terlalu harus melihat bahwa pariwisata itu antiplastik, bukan. Tapi bagaimana kita mendaur ulang plastik dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan," jelas Sandiaga.
Dengan penerapan daur ulang ini, lanjut Sandiaga, diharapkan akan berkurang jumlah sampah yang dibawa karena itu ada juga jejak karbon.
“Untuk itu alangkah baiknya kita memiliki pariwisata yang berkonsep blue, green dan sirkular ekonomi di Labuan Bajo.Dengan demikian jumlah sampah yang dibawa berkurang. Untuk itu, alangkah baiknya kita memiliki pariwisata yang berkonsep blue, green dan sirkular ekonomi," kata Sandiaga.
Dia menyebutkan sejauh ini pariwisata Indonesia berhasil bertransformasi menjadi pariwisata hijau. Menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ke-22 dunia.
"Indonesia yang tadinya di posisi 32 loncat 12 peringkat selama dua tahun, loncat lagi 10 peringkat menuju posisi 20 besar dunia," ungkapnya.
Sandiaga Uno menjelaskan, Indonesia dengan kekayaan alam dan budaya berpotensi tinggi dalam pengembangan pariwisata hijau.
Hal ini diperkuat dengan kontribusi sektor ekonomi terbarukan yang menyumbang besaran investasi secara global dalam empat tahun terakhir. Ada tiga pilar kenapa pariwisata kita sekarang jauh mengungguli Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Ternyata pilar yang paling kuat di Indonesia ini, kata Sandiaga karena pemerintah memprioritaskan kebijakan pariwisata hijau, kedua alam yang indah, dan budaya yang selalu dijaga.
"Untuk itu, sejumlah pilar yang harus kita benahi agar bisa terus mempertahankan pariwisata kita adalah satu sampah," kata Sandiaga.