Solo, Gatra.com – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta akan mengadakan Festival Keris Dunia. Kegiatan ini sebagai peringatan Dies Natalis ISI Surakarta yang ke-60.

Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mengatakan bahwa keris adalah salah satu warisan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Festival ini juga merupakan titipan dari pemerintah untuk mengangkat sejarah Indonesia. Bahwa Indonesia memiliki warisan senjata berupa keris.

”Untuk itu kami merencanakan akan menggelar Festival Keris tingkat dunia. Kami memang secara langsung dititipi pemerintah, bahwa keris ini senjata nasional kita. Rencananya kegiatannya kami laksanakan tahun depan, tapi sebelumnya akan kami awali dengan seminar dan me-launching Pusat Studi Keris,” katanya pada Sabtu (15/6).

Untuk itu ISI Surakarta akan menggandeng Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) agar persiapannya maksimal. Sebab hal ini juga merupakan amanah yang dimandatkan oleh pemerintah pada ISI Surakarta untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

”Kami bekerja sama dengan SNKI yang ketuanya Bapak Fadli Zon. Kami juga sudah mendapatkan support dan mandat [dari pemerintah] untuk fokus mengembangkan keris,” ujarnya.

I Nyoman Sukerna juga menambahkan bahwa saat ini keris yang ada di seluruh dunia sumbernya berasal dari Indonesia. Sehingga hal ini bisa menjadi kebanggaan bagi Indonesi karena budayanya meluas ke seluruh dunia.

Di sisi lain dalam Dies Natalis ke-60 ini, ISI Surakarta juga meningkatkan kualitas sebagai perguruan tinggi seni. Berbagai acara lain juga akan digelar, di antaranya ExpoSeni dan Festival Pasca Penciptaan. Kegiatan tersebut akan digelar Rabu-Jumat, 12-14 Juli 2024 dengan menggelar karya-karya unggulan mahasiswa Pascasarjana ISI Solo. Selain kedua acara tersebut juga digelar pentas kolaborasi dengan menampilkan Babad Alas Wonomarto.

”ExpoSeni adalah ajang open house untuk menyajikan capaian pembelajaran kepada masyarakat,” katanya.