Tanjung Pinang, Gatra.com - KRI Dewaruci kembali melanjutkan perjalanan bersama Laskar Rempah. Kali ini, perjalanan dalam rangka program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 (MBJR) dimulai dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau. Ini merupakan perjalan Batch 3 MBJR setelah sebelumnya menyambangi Malaka, Sabang, Dumai.
Dalam acara pelepasan, perwakilan laskar rempah melakukan prosesi tepuk tawar, yaitu proses penghormatan dan restu pejabat Kota Tanjungpinang kepada para peserta yang akan berangkat berlayar. Diiringi dengan shalawat, musik rebana dan warga sekitar yang ikut menyaksikan KRI Dewaruci melepas jangkar dan melanjutkan pelayaran menuju Provinsi Lampung.
Pada perjalanan kali ini, sebanyak 29 laskar rempah akan dibawa mengarungi lautan selama kurang lebih tiga hari pelayaran menuju Lampung. Di Lampung, Laskar Rempah akan melakukan serangkaian kegiatan dan studi lapangan jejak jalur rempah nusantara.
Baca Juga: Pulau Penyengat: Taman bagi Para Penulis dan Penyair Melayu
Pelayaran ini dikomandani oleh Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Rhony Lutviadhani. Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya Kemendikbud, Restu Gunawan meminta agar peserta dapat berlayar dengan sebaik-baiknya.Menurutnya, pelayaran jalur rempah ini bukan hanya pada aspek rempah-rempah itu sendiri. Melainkan mengenai segala aspek kehidupan yang dapat menjadi nilai-nilai. "Merayakan jalur rempah dari segala aspek kehidupan. Berlayar dengan riang gembira hingga titik terakhir di Jakarta," ujarnya.
Muhibah Budaya Jalur Rempah adalah program Kemendikbudristek dengan misi memperkaya narasi Indonesia untuk menjadikan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Pelayaran jalur rempah ini merupakan tahun ketiga. Pada tahun 2022 program MBJR melewati enam titik pelayaran mulai dari Surabaya, Makassar, Baubau-Buton, Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang. Sementara pada tahun 2023, MBJR berlayar bersama KRI Dewaruci dari Surabaya menuju Selayar.