Mataram, Gatra.com- Belum lama ini, viral pemberitaan mengenai penelitian gempa Lombok Utara yang dilakukan Peneliti Amerika Serikat Prof. Rolland A. Harris. Hasil penelitiannya memprediksi gempa yang ada di selatan Lombok berpotensi cukup besar hingga menghasilkan tsunami setinggi 20 meter.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah berharap kepada masyarakat untuk tidak panik dan takut terhadap gempa.

“Saya harapkan dengan munculnya pemberitaan tersebut di sejumlah berita online terkait potensi gempa dan apapun yang terjadi itu. Tapi bukan berarti kita harus panik dan takut. [Perumpamaan seperti] Masyarakat di Jepang, merupakan suatu yang biasa,” kata Zulkieflimansyah di Mataram, Jumat (5/7) malam.

Menurutnya, NTB sat ini sedang melakukan tahapan recovery akibat gempa yang melanda Lombok dan Sumbawa tahun lalu. Gubernur meminta semua pihak tidak memposting dan membagikan konten yang merugikan sektor pariwisata NTB.

“Karena dampak sangat panjang buat daerah wisata seperti itu, signifikan. Jadi perlu bijak dalam mencerna dalam memaknai informasi,” tandas politisi PKS ini.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram, Agus Riyanto menegaskan, 500 tahun yang lalu pernah terjadi gempa dan tsunami di NTB, artinya siklus tersebut memang berpotensi.

Agus Riyanto menambahkan, tidak ada yang bisa memprediksi kapan dan dimana, bisa saja terjadi di Sumatra bagian selatan, selatan jawa atau bahkan di Lombok bagian selatan.