Home Regional Hancur akibat Gempa Lombok, Kementrian LHK Resmikan Kantor BPSILHK NTB

Hancur akibat Gempa Lombok, Kementrian LHK Resmikan Kantor BPSILHK NTB

Lombok Barat, Gatra.com - Kepala Biro Umum Setjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Samidi, mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengaku bersyukur atas rampungnya kantor pembangunan Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan(BSILHK) Mataram, setelah diporak-porandakan gempa Lombok Agustus 2018 lalu. Dengan bangunan ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

"Hal ini dalam mendukung BPSILHK Mataram dalam melakukan proses kajian standarisasi," ujarnya Rabu (28/2) pada peresmian Kantor tersebut di Langko, Lingsar, Lombok Barat.

Disebutkan, pembangunan gedung baru ini tidak terlepas dari kerja keras, dedikasi dan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat.

"Kami ucapkan terimakasih atas semua pihak yang turut serta dalam proses pembangunan ini. Semoga kolaborasi dapat ditingkatkan pada kegiatan selanjutnya," ungkapnya

Diharapkan dengan gedung baru ini, BPSILHK Mataram dapat meningkatkan kinerja dan keberadaannya dapat dirasakan kebermanfaatan di NTB dan Bali yang menjadi wilayah kerjanya.

Pemprov NTB melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah S. Hut., menyambut baik dan memberikan apresiasi telah dibangunnya Gedung baru BPSILHK yang sempat terkena gempa pada tahun 2018 ini. Ini penting agar proses kajian standarisasi instrumen untuk lingkungan hidup dan kehutanan bisa lebih baik.

"Proses sosialisasi, proses kolaborasi dan sinergi selama ini antara Pemprov, DLHK, dan UPT Kementerian LHK dalam hal ini BPSILHK bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Ditambahkan Julmansyah, terkait produk hasil hutan harus di standarisasi termasuk pada sektor-sektor yang lain seperti wisata alam, sudah ada standar pengelolaan, model bangunan juga sudah ada. Semuanya itu menjadi kajian BPSILHK.

"Sehingga itu menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan hasil hutan maupun penggunaan kawasan hutan," jelasnya.

138