Home Internasional Dilarang Masuk Italia, Kapal Migran Jerman Ditolak Malta

Dilarang Masuk Italia, Kapal Migran Jerman Ditolak Malta

Valetta/Milan, Gatra.com – Alan Kurdi, sebuah kapal penyelamat Jerman yang menuju Malta belum diberikan izin untuk memasuki perairan Malta, kata pihak berwenang pada hari Minggu (7/7).

Dilansir dari Reuters, kapal tersebut menuju Malta setelah dilarang masuk ke perairan Italia pada Sabtu (6/7) lalu.

Kebijakan migrasi Italia telah menyebabkan ketegangan antara lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan otoritas Italia atas aturan yang secara efektif menutup pelabuhan negara itu ke kapal mereka.

Alan Kurdi adalah yang terbaru dari beberapa kapal pembawa migran yang menghadapi masalah untuk berlabuh di pelabuhan Italia, dalam beberapa minggu terakhir. Kapal berbendera Jerman itu dinamai sesuai nama pengungsi Suriah berusia tiga tahun, Alan Kurdi, yang tenggelam di Mediterania pada 2015

Pada hari Minggu, angkatan bersenjata Malta mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk diambil jika kapal memasuki perairan Malta.

Kapal tersebut yang memiliki 65 migran di dalamnya dan diharapkan tiba di dekat Malta pada hari Minggu sore.

Dalam sebuah tweet pada hari Sabtu, LSM Jerman yang menjalankan Alan Kurdi mengatakan telah memutuskan untuk mengubah arah bagi Malta karena tidak bisa menunggu keadaan darurat di atas kapal.

“Masih harus dilihat apakah pemerintah Eropa mendukung posisi Italia. Manusia bukanlah alat tawar menawar, ” ujar juru bicara LSM tersebut.

Pemerintah koalisi Italia, termasuk Liga sayap kanan, menyalahkan mitra Eropa mereka karena membiarkannya sendirian untuk menghadapi kedatangan para migran.

Peraturan yang baru diadopsi bulan lalu mengancam kapal-kapal LSM memasuki perairan Italia, tanpa izin dengan denda hingga 50.000 euro dan menyita kapal-kapal mereka.

Pada 29 Juni, polisi Italia menangkap kapten Jerman dari kapal Sea-Watch 3 berbendera Belanda, yang dioperasikan oleh badan amal Jerman. Penangkapan dilakukan setelah kapal berlabuh di pelabuhan pulau Lampedusa, meski belakangan dibebaskan.

115

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR