Jakarta, Gatra.com - Indonesia-Cina sepakat membentuk Joint Working Group untuk membahas hambatan perdagangan kedua negara. Kesepakatan itu diperoleh setelah pertemuan antara Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dengan Minister of General Administration of Custom China (GACC), Ni Yuefeng di Beijing.

“Dengan pendekatan itu dan persetujuan dari GACC bisa segera kita dapatkan, berarti akan meningkatkan ekspor US$1 miliar, terlebih lagi kalau seafood bisa diizinkan,” kata Mendag Enggartiasto di Beijing, dalam rilis, Senin (22/7).

Selama ini, ekspor sejumlah komoditas Indonesia ke Cina terganjal proses verifikasi yang dilakukan GACC. Verifikasi itu memakan waktu lama.

Indonesia berharap Cina memberikan kemudahan ekspor buah-buahan tropis dan produk perikanan. Mulai dari nanas, buah naga, alpukat, durian serta seafood. Hingga kini, tercatat hanya lima jenis buah-buahan Indonesia yang bisa diekspor ke Cina.

“Bandingkan Thailand yang mencapai 20 jenis. Malaysia dan Vietnam jauh di atas kita. Sebagai langkah konkret, nanas dan buah naga sudah sekian lama verifikasinya akan dipercepat sehingga tidak lama lagi ekspor kedua buah itu segera terealisasi," sambung Enggar.

Menanggapi itu, Ni Yuefeng merespon baik dan segera menindaklanjuti keluhan yang Indonesia. Komunikasi ke depan diharapkan berjalan lebih baik, terutama pembahasan teknis untuk memperlancar perdagangan kedua negara.

Pertemuan Mendag dan Ni Yuefeng ini merupakan tindak lanjut pembicaraan dan kesepakatan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi di Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu.

Kunjungan Enggar ke Cina kali ini bersamaan dengan penyelenggaraan seminar sarang burung walet yang diikuti oleh pengusaha baik dari RRC, Malaysia, Vietnam, dan Hongkong. Agenda tersebut jadi kesempatan RI untuk melobi langsung pemerintah Cina dan pengusahanya sekaligus.