Solo, Gatra.com – Menyambut muktamar ke-48 di Solo pada 2020, Muhammadiyah meluncurkan logo acara tersebut. Peluncuran logo dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu (31/7).
”Tuan rumah Muktamar tahun depan di Jawa Tengah, tepatnya di Solo,” ucap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Konsolidasi, Organisasi, dan Kaderisasi Dahlan Rais saat ditemui di kampus UMS, Selasa (30/7).
Logo muktamar dibuat dua desain karena akan digunakan untuk acara Muhammadiyah dan Aisyiyah. Peluncuran logo rencananya dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Baca Juga: Muhammadiyah: Rekonsiliasi Jangan Cuma Retorika
Logo muktamar Muhammadiyah kental dengan corak tradisional, yakni berupa kaligrafi dengan angka 48 dari aksara Arab dan membentuk gunungan. Kaligrafi digunakan untuk memunculkan seni peradaban Islam yang bernilai tinggi. ”Sedangkan gunungan diambil dari seni wayang kulit yang selalu melekat di setiap pertunjukannya,” ucapnya.
Adapun logo Muktamar Aisyiyah menggunakan motif batik truntum. Motif truntum memiliki filosofi khusus dari Keraton Surakarta. Logo Muktamar Aisyiyah juga menampilkan simbol Sungai Bengawan Solo. ”Banyak simbol dari Solo sebab tahun depan muktamarnya dilaksanakan di Solo,” ucapnya.
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan UMS membangun gedung khusus untuk gelaran Muktamar Muhammadiyah. Saat ini pembangunan gedung itu mencapai 30 persen.
Baca Juga: Muhammadiyah Tanggung Biaya Medis Buya Syafii
”Rencananya pembangunan selesai akhir tahun ini. Gedungnya merupakan perpaduan modern dan tradisional. Kami perkirakan kapasitasnya dapat menampung 10 ribu orang,” ucapnya.
Gedung tersebut dibangun di kawasan Edupark UMS. Gedung ini rencananya menggunakan sekitar 40 persen lahan Edupark UMS. ”Memang ada yang menyayangkan kami menggunakan lahan hutan kota. Namun kami yakini gedung ini ramah lingkungan dengan menggunakan konsep eco-building. Dalam gedung juga akan banyak tamannya,” ucap Sofyan.
